R U M A H

menghadirkan informasi dan inspirasi memilih rumah yang tepat sesuai kebutuhan dan karakter

E K S T E R I O R

memberikan inspirasi estetik berkarakter bagi tampilan rumah anda

I N T E R I O R

kreasi tak terbatas bagi ruang dalam untuk mendukung aktivitas dan ekspresi yang beragam.

T A M A N dan L I N G K U N G A N

keramahan dan kesejukan taman untuk kenyamanan tempat tinggal.

F U R N I T U R

ragam kreasi furnitur yang memberikan dukungan interior yang pas dan apik.

Sunday, February 26, 2012

Warna -Warni Ruang Makan


Siapa bilang ruangan berwarna-warni hanya cocok untuk anak-anak? Ruang makan pun dapat dibuat meriah dengan aplikasi warna-warni meriah. 
 
Keseimbangan adalah kunci dari permainan warna. Sebenarnya, berapa banyak warna yang boleh digunakan dalam sebuah ruangan?

Agar tidak terlihat berlebihan, desainer interior Mary Gilliat dalam bukunya, Mary Gilliat's Interior Design Course menyarankan untuk membatasi penggunaan warna sebanyak tiga macam. Tiga warna itu dibagi ke dalam tiga area mayor, yaitu dinding, lantai, dan jendela. Tapi, tak perlu merasa terbatasi. Anda masih punya kebebasan menggunakan warna sebanyak apapun sebagai aksen pada bantal, aksesori, hingga bunga.


Foto: iDEABooks/Paduan Praktis Dekorasi Rumah
 
Ruang makan ini dapat dijadikan contoh. Dengan begitu banyaknya warna cerah yang digunakan, ruangan terasa segar. Suasana seperti ini sangat cocok diterapkan di ruang makan karena dapat meningkatkan keakraban dan menambah selera makan.

Apa rahasianya?
Mudah saja. Padukan beberapa warna cerah yang senada dengan putih. Agar tak terlalu terang, imbangi dengan warna gelap yang kontras, misalnya hitam atau biru tua. Ambil tonal warna dari aksen yang digunakan agar tidak terlihat terlalu bertentangan. Jadi, seperti disebut di awal tadi, intinya adalah keseimbangan. Yang penting, jaga selalu keseimbangan antara warna cerah dan gelap. Dijamin mantap, deh .

courtesy : www.ideaonline.co.id

Asyiknya Makan di Halaman Belakang

Bagi Anda yang pernah berkunjung ke restoran sunda, makan di saung tentu tak asing lagi. Seru bukan, makan dikelilingi tanaman yang menyegarkan? Ambil inspirasi dari sana, yuk.
Selera makan tak selalu berkaitan dengan rasa masakan. Kadang, suasana juga turut mempengaruhinya. Udara segar yang mengandung banyak oksigen membuat pernapasan dan aliran darah lebih lancar. Sehingga, tubuh pun lebih siap dalam menerima pasokan pangan. Tak heran, kita bisa menyantap makanan dengan lebih lahap ketika berada di alam terbuka yang segar.

 Ruang makan di teras belakang. Foto: iDEA/Dean Martin Saerang

Berada di dalam ruangan terus menerus bisa memberi pengaruh buruk bagi fisik dan psikis. Bayangkan, sepanjang hari Anda hanya berpindah dari rumah, mobil, kantor, dan kembali lagi ke dalam rumah. Tanpa disadari, tubuh pun merasa jenuh.
Ruang makan di area terbuka seperti ini bisa dijadikan penyegaran bagi Anda sekeluarga. Tempatkan meja dan kursi di teras yang terbuka langsung ke arah halaman belakang. Di area ini, bising dari jalan depan rumah tak akan terlalu terdengar. Selain itu, udara pun lebih bersih karena dikelilingi oleh tanaman hijau.
Akan jauh lebih baik jika taman Anda dilengkapi dengan kolam. Bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh air mampu menyegarkan pikiran dan membuat perasaan lebih tenang.
Tertarik untuk memindahkan area makan ke halaman belakang? Pastikan bahwa teras dilengkapi dengan teritis yang cukup untuk mencegah air hujan membasahi meja dan kursi. Dan, siap-siap saja untuk membersihkan meja dan kursi dari debu dan tanah yang menempel.
Meski dibutuhkan usaha lebih untuk menjaga kebersihannya, yang penting nikmat, bukan?

Courtesy : www.ideaonline.co.id

Membangun Rumah Vertikal


Banyak orang memilih rumah berbentuk vertikal (bertingkat) untuk rumah mungil mereka. Konsep hunian bertingkat ini seolah menjadi solusi yang pas karena luas lahan semakin terbatas sementara kebutuhan ruang terus meningkat.
Tentu saja, demikian. Namun, jika lingkungan Anda memungkinkan untuk pengembangan secara vertikal, ada baiknya memperhatikan enam pertimbangan berikut ini sebelum membangunnya:

Tata letak
Anda bisa merencanakan terlebih dahulu tata letak ruang dengan membuat daftar kebutuhan ruang jangka panjang. Ini dimaksudkan agar Anda tidak terlalu sering merenovasi rumah.
Letakkan ruang bersifat privat di lantai atas, ruang semi privat dan publik di lantai bawah. Ruang privat seperti ruang tidur, sementara ruang publik adalah ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur. Penempatan ini dimaksudkan untuk mengatur kenyamanan penghuni rumah ketika tengah beraktivitas.

Konstruksi
Hal wajib Anda perhatikan ketika ingin mengembangkan ruang secara vertikal adalah konstruksi rumah asli. Periksa konstruksinya dengan cermat, karena umumnya hunian hanya dirancang satu lantai, dengan kekuatan menanggung beban satu lantai saja.
Agar aman, konsultasikan hal ini dengan arsitek atau tukang berpengalaman sebelum memulai membangun. Pastikan konstruksi rumah vertikal kokoh serta memiliki daya dukung struktur kuat.

Estetika
Estetika merupakan nilai keindahan yang sebaiknya tetap dipikirkan ketika hendak merenovasi rumah. Nilai estetika bisa dimunculkan dari keselarasan dan keseimbangan pada tampilan. Misalnya, pada fasad rumah atau tampilan mukanya.
Sebaiknya, fasad memiliki irama senada antara lantai bawah dan atas. Selain itu, munculkan elemen yang menggabungkan dari lantai satu ke lantai ke dua.

Pencahayaan
Ketika menambah lantai, perhatikan bukaan pada hunian. Jangan sampai penambahan lantai malah menutup akses cahaya yang masuk ke lantai satu sehingga ruangan ini menjadi lembab dan tidak sehat. Atur agar sinar matahari masuk sempurna di lantai satu dan dua pada pagi dan siang hari.

Akses
Akses atau jalan menuju lantai dua sebaiknya dipikirkan dengan cermat. Penempatan tangga sebaiknya mudah diakses tetapi tidak terlalu terbuka karena memberi kesan sempit. Perhatikan pula standar keamanan tangga serta kenyamanan untuk penghuni rumah.

View
Lantai dua pada hunian bertingkat memiliki potensi view atau pemandangan yang dapat dimaksimalkan. Manfaatkan potensi luar ruang dengan memperhatikan tata letak ruang. Misalnya, mengatur letak jendela dan balkon pada lantai atas.

(Sumber: Kreatif Menata Hunian Mungil, Teguh Prihanto/Kawan Pustaka)
courtesy : properti . kompas . com

Memanfaatkan Loteng yang Melompong

Jika rumah sudah berbatasan dengan area tetangga, sementara kebutuhan ruang meningkat, ada baiknya Anda memanfaatkan ruang atap atau loteng sebagai ruang tambahan. Ternyata, loteng bisa dimanfaatkan menjadi lebih berguna, seperti kamar tidur ekstra, ruang belajar, ruang kerja, ruang penyimpanan, bahkan tempat ibadah.

Namun, menurut Teguh Prihanto dalam bukunya "Kreatif Menata Hunian Mungil", terbitan Kawan Pustaka, sebelum membangun sebuah ruang di bawah loteng ada baiknya dipastikan ketinggiannya dengan atap rumah tidak terlalu sempit. Minimal ketinggiannya bagi orang dewasa bisa berdiri nyaman dan aman untuk anak-anak serta anggota keluarga yang lain. 


Di atap loteng, plafon yang sempit membuat jarak injak lantai menjadi pendek.
Ada beberapa hal disarankan Teguh jika Anda tertarik memanfaatkan ruang loteng. Simak berikut ini:

- Pertimbangkan akses masuk ke area ini. Jika tangga atau ketinggian pintu sudah ada, langkah selanjutnya adalah membuat jalan keluar masuk menentukan posisi tangga.

- Anda juga harus memperhatikan kekuatan bangunan, terutama bagaimanakah daya dukung penyangga atau kekuatan pondasi rumah. Hal ini mengingat masih ada ruangan di bawahnya.

- Jika hendak dijadikan ruang penyimpanan atau kamar, pastikan ruangan dapat menampung beban berat dari setiap benda yang ingin disimpan.

- Tentukan pula maksimal tinggi plafon dari ruang loteng karena berpengaruh pada fungsi yang akan digunakan. Karena berada tepat di bawah atap, ruangan ini cenderung panas di siang hari.

- Agar mengurangi suhu yang panas, Anda dapat menyiasatinya dengan pengaliran udara maksimal. Atur sirkulasi udara dengan penghawaan alami atau buatan, seperti lubang angin, exhaust fan, jendela, atau AC.

- Penerangan juga penting di area ini. Anda bisa memakai genting berbahan kaca atau jendela yang menghadap ke atas agar cahaya tetap bisa masuk pada siang hari. Di sini, penggunaan lampu cukup di malam hari saja.

(Sumber: Kreatif Menata Hunian Mungil oleh Teguh Prihanto/Kawan Pustaka)
Courtesy : properti.kompas.com

Ruang Terbatas Tak Perlu Dikeluhkan

Memiliki hunian dengan ruang terbatas mestinya tak perlu memunculkan tumpukan keluhan. Dengan penataan yang benar pada keterbatasan ruang ini sebenarnya dapat menghasilkan kenyamanan.

Teguh Prihanto dalam bukunya "Kreatif Menata Hunian Mungil" terbitan Kawan Pustaka, menyebutkan ada lima hal bisa Anda jadikan pertimbangan saat menata ruang-ruang terbatas di rumah. Kelima hal itu adalah:





Fungsional
Aspek ini dimaknai dengan memaksimalkan elemen-elemen ruang untuk mendukung aktivitas yang ada di dalamnya, serta meminimalkan elemen hiasan. Aspek fungsional meliputi dimensi ruang, layout ruang, dan furnitur.
Dalam memilih furnitur, misalnya, Anda harus jeli dengan bentuk-bentuk yang ada. Namun, juga dapat mencari fitur lebih serta nyaman. Saat menata ruang, tentunya Anda memaksimalkan ruangan juga menghindari ruangan jadi sia-sia.

Sederhana
Aspek ini penting karena memaksimalkan elemen-elemen ruang, serta membuat tampilan lebih luas. Bila dibuat rumit dengan prosedur rumit pula, maka penataan tidak efisien baik dari sisi waktu maupun ruang.
Kesederhanaan juga berkaitan dengan hal bersih dan rapi, karena perawatannya lebih mudah dibandingkan bentuk-bentuk elemen rumit.

Praktis
Dukungan teknologi saat ini memungkinkan setiap elemen dibuat praktis serta mudah penggunaannya. Konsep multifungsi pada furnitur dan elemen ruang lain merupakan solusi praktis agar ruang lebih lapang.
Namun, meskipun praktis, jangan sampai Anda melupakan aspek kenyamanan, seperti sirkulasi pengguna, akses, ergonomi, tema, dan peralatan yang memadai.

Penggunaan
Penggunaan furnitur dan elemen ruang yang ada secara mudah cepat menjadi perhatian penting. Perhatikan pula aspek keamanan, kenyamanan, dan tingkat fungsi yang mendukung aktivitas. Prosedur penggunaan yang rumit dan lama harus dihindari, termasuk elemen yang sifatnya hiasan.

Hemat biaya perawatan
Biaya perawatan menjadi salah satu faktor penentu dalam menata ruang terbatas. Utamakanlah elemen yang fungsional, sederhana, dan praktis, serta penggunaan yang tidak rumit sehingga akan mempermudah Anda dalam hal perawatan. Kualitas material juga harus diperhatikan, karena bila bagus materialnya berarti biaya perawatan dapat dihemat.


Courtesy : properti.kompas.com

Agar Partisi Tak Bikin Sempit

Pada hunian mungil, menggunakan satu ruang untuk beberapa fungsi atau menggabungkan ruangan untuk satu aktivitas merupakan optimalisasi fungsi ruangan. Untuk menunjang hal ini, sebaiknya batasan antarruang tidak menggunakan sekat masif seperti dinding, karena akan membuat ruangan semakin sempit dan sesak.
Sebagai saran, Anda bisa menggunakan partisi yang bersifat fleksibel, seperti pemakaian gorden, partisi dari kayu, dari bambu, rotan, kaca, pintu lipat PVC, atau pintu geser. Menggunakan partisi fleksibel, selain menyiasati sesaknya ruangan, juga dapat dimanfaatkan sebagai elemen dekorasi.


Memang, dengan cara seperti ini Anda dapat berkreasi melalui keunikan masing-masing material partisi. Susunan bambu sebagai partisi misalnya, akan memberi kesan natural pada ruangan. Begitu juga pemilihan partisi kayu atau rotan sebagai furnitur, yang bisa diolah dengan tampilan berbeda pada dua bagian.
Teguh Prihanto, dalam bukunya "Kreatif Menata Hunian Mungil" terbitan Kawan Pustaka, mengatakan ada beberapa cara memasang partisi fleksibel di hunian mungil. Pertama, Anda bisa memilih partisi yang bersifat mudah digeser atau dilipat.
Kedua, pilih jenis partisi yang sesuai tujuan dan tema ruangan. Hal ini agar karakter partisi bisa selaras dengan furnitur di dalamnya.
Ukuran partisi pun sebaiknya tidak besar dan masif. Ada baiknya Anda mengutamakan partisi yang berbentuk modular agar fleksibel saat pemasangannya.
Terakhir, pasanglah partisi di antara ruang yang dapat dipisah atau disatukan dalam waktu sementara

Courtesy : properti.kompas.com

Tangga Multi Fungsi

Multifungsi. Itulah kata mujarab untuk memaksimalkan keterbatasan ruangan di dalam hunian. Furnitur jenis ini menghemat tempat, namun menawarkan lebih dari satu fungsi.

Tangga, sebagai penghubung antarlantai rupanya bisa menjadi furnitur multifungsi. Fungsi utamanya yang menghubungkan lantai, dapat dimanfaatkan sebagai area penyimpanan tepatnya pada anak tangga. 

Simak tipsnya berikut ini:

- Untuk membuat tempat penyimpanan pada anak tangga, sebaiknya tentukan lebih dulu bahan yang akan digunakan untuk tangga. Pilihlah bahan yang mudah dibentuk agar Anda tidak mengalami kesulitan pada proses pembuatannya. Kayu, misalnya, cocok diaplikasikan karena mudah dibentuk serta tahan lama. Anda juga bisa mengkombinasikan antara beton dan kayu.



- Setelah memilih bahan, langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk tempat penyimpanan. Anda bisa membuat laci dengan ukuran penuh, atau membagi menjadi dua atau lebih laci di tiap tangga. Variasikan bentuk tempat penyimpanan sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.

- Selain anak tangga sebagai tempat penyimpanan, area bawah tangga juga bisa Anda maksimalkan. Misalnya sebagai kamar mandi, meja belajar, kitchen set, lemari dan storage. Untuk menambahkan fungsi ini, sebaiknya pertimbangkan fungsi baru ini sesuai kebutuhan ruang di dekatnya.

(Sumber: Kreatif Menata Hunian Mungil karya Teguh Prihanto/Kawan Pustaka)
Courtesy : properti.kompas.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...