R U M A H

menghadirkan informasi dan inspirasi memilih rumah yang tepat sesuai kebutuhan dan karakter

E K S T E R I O R

memberikan inspirasi estetik berkarakter bagi tampilan rumah anda

I N T E R I O R

kreasi tak terbatas bagi ruang dalam untuk mendukung aktivitas dan ekspresi yang beragam.

T A M A N dan L I N G K U N G A N

keramahan dan kesejukan taman untuk kenyamanan tempat tinggal.

F U R N I T U R

ragam kreasi furnitur yang memberikan dukungan interior yang pas dan apik.

Wednesday, February 29, 2012

Coba Parket Laminate

Bila Anda bertandang ke toko bangunan, atau berjalan-jalan di pameran material, Anda mungkin mendengar istilah parket laminate untuk penutup lantai. Benda apakah sebenarnya ini?
Parket laminate atau laminasi bisa dibilang merupakan pengembangan dari parket (lantai kayu). Dulu, sewaktu kayu masih tersedia dalam jumlah banyak, lantai kayu terbuat dari kayu solid. Tapi, ketika kayu mulai langka, di situlah inovasi mulai menyala. Muncul apa yang disebut parket laminate. 

 

Parket laminate terbuat dari beberapa lapis material, sehingga karena itu digunakan kata-kata laminate, yang direkatkan jadi satu. Umumnya, ada 4 lapisan pembentuknya, meliputi:
- Paling bawah adalah lapisan pelindung, biasanya berbahan melamin. Lapisan ini berfungsi melindungi kayu dari kelembaban yang ditimbulkan lantai yang sudah ada (lantai di bawahnya).
- Lapisan di atasnya adalah bahan utama atau biasanya disebut MDF (medium density fiberboard) atau HDF (high density fiberboard).
- Lapisan di atasnya lagi adalah material dekoratif. Karena MDF dan HDF memiliki permukaan polos (tidak bermotif), maka dibutuhkan motif kayu buatan agar tampilan lantai terlihat seperti kayu alami. Lapisan bermotif kayu ini biasanya terbuat dari resin.
- Terakhir, lapisan paling atas, yaitu film transparan yang kuat dan berfungsi sebagai pelindung. Dengan adanya lapisan film ini, parket laminate lebih tahan gores dan tahan air dibandingkan parket kayu solid.

Kelemahan laminate
Karena terbuat dari kayu serbuk, laminate tidak terlalu kuat menahan beban dibandingkan kayu solid. Karena itu, bahan ini cocok digunakan untuk ruang-ruang yang tidak terlalu menanggung banyak beban, misalnya ruang tidur atau ruang tamu.
Parket laminate biasanya tersedia dalam 2 macam ketebalan, yaitu 8 mm dan 12 mm. Untuk kemudahan pasang, parket laminate didesain dengan sistem interlocking antara lidah dan ceruk. Pada satu keping, sisi sebelah kirinya adalah lidah dan sisi sebelah kanannya adalah ceruk; sisi atasnya lidah dan sisi bawahnya ceruk.
Cara memasangnya dengan memasukkan lidah keping yang satu ke dalam ceruk keping yang lain. Ini berbeda dengan pemasangan keramik, yang setiap kepingnya harus direkatkan pada lantai yang ada di bawahnya.
Di sini perekat juga dibutuhkan, tapi hanya untuk menempelkan antara satu keping dengan keping lainnya (lem dioleskan pada bagian lidah dan ceruk). Dengan cara ini, pemasangan parket laminate menjadi lebih mudah, seperti memasang puzzle.
Selain itu, karena tidak perlu direkatkan ke lantai bawahnya, penutup lantai ini bisa diaplikasikan pada lantai yang sudah ditutup keramik atau bahan lainnya.

Courtesy : properti.kompas.com

Trik Mewarnai Hunian Mungil

Ruang dengan ukuran terbatas kadang membuat pemilik rumah serba salah untuk menentukan warna rumah serta paduannya. Meski tidak ada larangan, namun penggunaan warna di ruang sempit harus diketahui karakternya.

Dalam penerapannya, ada beberapa pertimbangan mengaplikasikan warna untuk hunian mungil. Hal ini terkait kesan yang hendak dimunculkan, apakah panas, sejuk, atau dingin. Misalnya, warna putih dan kuning muda akan mengesankan ruangan jadi lebih luas ketimbang warna coklat atau abu-abu. Warna merah akan menimbulkan kesan panas, hijau bernuansa sejuk, dan biru berkesan dingin.

 

Warna sendiri dapat dikategorikan menjadi tiga, yakni warna sejuk, hangat, dan netral. Warna sejuk adalah warna yang ditimbulkan dari warna biru, hijau, ungu, dan perak. Dengan warna-warna ini maka akan tercipta perasaan tenang. Warna hangat memiliki efek gairah bagi yang melihatnya. Yang termasuk di dalamnya adalah warna merah, merah muda, kuning, oranye, ungu dan emas. Sementara, warna netral seperti coklat, gading, abu-abu, putih, dan hitam baik untuk latar belakang suatu desain.

Untuk mewarnai hunian mungil, pilihlah warna yang cerah atau muda. Semakin cerah maka akan memberi kesan semakin lapang. Kombinasikan warna sesuai dengan harmonisasi ruang. Serta berikan sedikit warna kontras pada salah satu sisi dinding demi menghilangkan kesan monoton.

Sumber: Kreatif Menata Hunian Mungil, Teguh Prihanto, Kawan Pustaka

courtesy : properti.kompas.com

Memainkan Kesan Visual, Memperluas Ruang Mungil


Kesan sempit dan terbatas pada ruangan di hunian mungil dapat disiasati dengan memainkan kesan visual. Ada dua trik bisa Anda lakukan, yakni lewat pemasangan cermin dan memajang gambar, foto, atau lukisan panorama alam.



Memasang cermin 

Cermin, seperti telah diketahui, akan menggandakan obyek yang ada di depannya. Untuk hunian mungil, kehadirannya bukan semata untuk kegunaan estetika, melainkan juga dapat menambah kesan imajiner pada ruangan.

Dengan cermin, Anda dapat "memperluas" ruangan lewat permainan jangkauan visual penghuni rumah. Secara visual, ruang akan tampak lebih luas dari luas normal.

Untuk pemasangannya, pilihlah bagian dinding yang memberi dampak visual terbesar terhadap ruang. Peletakannya bisa di dinding kosong, pintu almari, atau partisi.

Cermin dapat dipasang dengan orientasi vertikal (dari atas ke bawah) dengan jarak sisi bawah dan lantai lebih besar dari 60 sentimeter. Pemasangan lebih banyak cermin dengan ukuran semakin besar, maka akan semakin memperbesar tampilan imajiner.

Memajang gambar, foto, atau lukisan alam

Selain cermin, dengan memajang gambar, foto, atau lukisan panorama alam akan memberi kesan luas. Secara psikologis, tema panorama alam akan menghadirkan perasaan nyaman, lapang dan lega. Juga, ada kesan tak terbatasi hingga garis horizon titik akhir pandangan mata.

Karakter pandangan luas ini akan mengikutsertakan emosi penghuni. Bandingkan bila Anda menempatkan gambar bertekstur batu yang memberi pengaruh terbatas bagi penghuni.

Untuk memajangnya, pilihlah gambar berkarakter luas atau memiliki kedalaman. Contohnya, suasana pantai, pegunungan, ruang terbuka, kota dan desa. Ukuran gambar minimal sepersembilan luas dinding.

Gambar, foto atau lukisan yang dipajang harus lebih dominan dari furnitur atau lainnya, agar menjadi pusat perhatian. Semakin luas gambar semakin memperbesar luas virtual ruangan. Tetapi, jangan lantas memajang gambar terlalu besar. Sesuaikan dengan luasan dinding, karena terlalu besar malah berkesan sempit.

(Sumber: Kreatif Menata Hunian Mungil, Teguh Prihanto, Kawan Pustaka)
Courtesy : properti.kompas.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...