Sunday, February 26, 2012

Membangun Rumah Vertikal


Banyak orang memilih rumah berbentuk vertikal (bertingkat) untuk rumah mungil mereka. Konsep hunian bertingkat ini seolah menjadi solusi yang pas karena luas lahan semakin terbatas sementara kebutuhan ruang terus meningkat.
Tentu saja, demikian. Namun, jika lingkungan Anda memungkinkan untuk pengembangan secara vertikal, ada baiknya memperhatikan enam pertimbangan berikut ini sebelum membangunnya:

Tata letak
Anda bisa merencanakan terlebih dahulu tata letak ruang dengan membuat daftar kebutuhan ruang jangka panjang. Ini dimaksudkan agar Anda tidak terlalu sering merenovasi rumah.
Letakkan ruang bersifat privat di lantai atas, ruang semi privat dan publik di lantai bawah. Ruang privat seperti ruang tidur, sementara ruang publik adalah ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur. Penempatan ini dimaksudkan untuk mengatur kenyamanan penghuni rumah ketika tengah beraktivitas.

Konstruksi
Hal wajib Anda perhatikan ketika ingin mengembangkan ruang secara vertikal adalah konstruksi rumah asli. Periksa konstruksinya dengan cermat, karena umumnya hunian hanya dirancang satu lantai, dengan kekuatan menanggung beban satu lantai saja.
Agar aman, konsultasikan hal ini dengan arsitek atau tukang berpengalaman sebelum memulai membangun. Pastikan konstruksi rumah vertikal kokoh serta memiliki daya dukung struktur kuat.

Estetika
Estetika merupakan nilai keindahan yang sebaiknya tetap dipikirkan ketika hendak merenovasi rumah. Nilai estetika bisa dimunculkan dari keselarasan dan keseimbangan pada tampilan. Misalnya, pada fasad rumah atau tampilan mukanya.
Sebaiknya, fasad memiliki irama senada antara lantai bawah dan atas. Selain itu, munculkan elemen yang menggabungkan dari lantai satu ke lantai ke dua.

Pencahayaan
Ketika menambah lantai, perhatikan bukaan pada hunian. Jangan sampai penambahan lantai malah menutup akses cahaya yang masuk ke lantai satu sehingga ruangan ini menjadi lembab dan tidak sehat. Atur agar sinar matahari masuk sempurna di lantai satu dan dua pada pagi dan siang hari.

Akses
Akses atau jalan menuju lantai dua sebaiknya dipikirkan dengan cermat. Penempatan tangga sebaiknya mudah diakses tetapi tidak terlalu terbuka karena memberi kesan sempit. Perhatikan pula standar keamanan tangga serta kenyamanan untuk penghuni rumah.

View
Lantai dua pada hunian bertingkat memiliki potensi view atau pemandangan yang dapat dimaksimalkan. Manfaatkan potensi luar ruang dengan memperhatikan tata letak ruang. Misalnya, mengatur letak jendela dan balkon pada lantai atas.

(Sumber: Kreatif Menata Hunian Mungil, Teguh Prihanto/Kawan Pustaka)
courtesy : properti . kompas . com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...