R U M A H

menghadirkan informasi dan inspirasi memilih rumah yang tepat sesuai kebutuhan dan karakter

E K S T E R I O R

memberikan inspirasi estetik berkarakter bagi tampilan rumah anda

I N T E R I O R

kreasi tak terbatas bagi ruang dalam untuk mendukung aktivitas dan ekspresi yang beragam.

T A M A N dan L I N G K U N G A N

keramahan dan kesejukan taman untuk kenyamanan tempat tinggal.

F U R N I T U R

ragam kreasi furnitur yang memberikan dukungan interior yang pas dan apik.

Showing posts with label rumah. Show all posts
Showing posts with label rumah. Show all posts

Thursday, April 11, 2013

Rumah Lebih Nyaman dengan 5 hal

Steven Bernstein MA, seorang psikoterapis menilai, bahwa mendekorasi ruangan rumah dengan baik akan turut memberi rasa nyaman pada penghuninya. Rumah seperti istana, yang memberikan atmosfir menenangkan, bukan memusingkan.
Menurut dia, ada lima hal yang bisa membantu bagaimana membuat rumah berasa lebih nyaman. 

www.houzz.com

Simak berikut ini:

1. Pilihan warna
Pemilihan warna dinding maupun interior ruangan sangat mempengaruhi mood penghuninya. Beberapa warna biasanya membawa mood masing-masing, seperti warna terang lebih memberi ruang lepas dan tampak luas, sehingga suasana teraa lebih cerah dan terang.
Biasanya, ruang dapur dan kamar mandi lebih pas kalau diberi warna terang untuk menyambut datangnya pagi. Sementara penggunaan warna gelap membawa kesan mendalam dan intim. Ruang tamu bisa dibuat dengan nuansa ini agar menambah kesan teatrikal.
Untuk meraih kesan pertama masuk rumah, Anda bisa mencoba warna hijau atau yang membuat mata nyaman. Intinya, pilihlah warna yang menginspirasi, bukan sebaliknya.

2. Gabungan klasik dan modern
Banyak orang menyukai konsep modern, tapi tak sedikit juga yang lebih suka vintage atau klasik. Nah, kenapa tidak gabungkan saja? Bisa jadi, meja ruang makan adalah kayu mahogani klasik, sementara lampu ruang tengah adalah versi modern. Untuk hiasan dinding, Anda juga bisa menampilkan lukisan portrait atau landscape.
Namun, hal utama perlu diperhatkan untuk menggabungkan kedua konsep desain itu adalah keseimbangan. Setiap layer dari ruang bisa dikombinasi antara yang klasik dan modern. Stimulasi keduanya akan membuat sesuatu yang menarik dilihat.

3. Benda keberuntungan
Kedengarannya agak jadul, tapi saat ini banyak sekali benda keberuntungan untuk hiasan kamar atau rumah, seperti penghalau mimpi buruk yang digantung di langit-langit. Menemukannya juga tidak sulit, karena banyak dijual di toko-toko, supermarket dan terutama galeri yang menjual peralatan rumah tangga. Efek dari benda-benda unik ini adalah memberi kesan menyenangkan dan nuansa kreativitas.

4. Labrak batas aturan (dengan matang)
Peraturan untuk dilanggar? Rasanya hanya cocok untuk desain interior rumah, bukan peraturan lalu lintas atau peraturan umum yang bisa mengganggu kenyamanan bermasyarakat. Disebut cocok, terutama untuk beberapa mitos seperti, setiap barang haruslah cocok satu sama lain. Padahal, belum tentu, karena terkadang membuatnya tidak tampak konsisten atau diagonal dan asimetris sehingga membuat tampilan lebih nyeleneh dan nyentrik.
Sia[a bilang ruang tamu harus ada sofa? Kenapa tidak memberi ruang lepas dan menggantinya dengan kursi berwarna? Memberinya karpet atau sejenisnya pada ruang tamu akan membuatnya lebih tampil beda.
Ruangan pun tidak harus disesuaikan dengan fungsinya. Pasalnya, dapur pun bisa didesain dengan kombinasi perpustakaan dengan meletakkan beberapa buku dan novel di sana.

5. Sedikit itu berkesan
Jangan percaya dengan ungkapan, the more, the better! Lebih baik Anda menanamkan prinsip sedikit tapi memberi nilai lebih. Penempatan benda di ruangan mestinya lebih menggunakan sudut pandang kenyamanan dan ruang lepas. Minimalis juga bisa jadi pilihan, bukan.

(Sumber: Primer magazine)
Courtesy : properti.kompas.com

Thursday, January 10, 2013

Rumah Impian di Tepi Danau

Memiliki rumah bergaya modern minimalis lengkap dengan peralatan mutakhir, serta berlokasi di tepi danau yang asri bisa jadi merupakan impian semua orang. Terlebih, bagi mereka yang membutuhkan tempat beristirahat dari kejenuhan sehari-hari.

Namun, sepasang suami-istri asal Amerika Serikat, yang kini tengah mendekati masa pensiunnya, sudah tidak perlu berangan-angan lagi. Rumah semacam ini sudah menjadi milik mereka di daerah Leicester, Vermont, Amerika Serikat.

Rumah kedua milik pasangan paruh baya tersebut berada di atas bekas lokasi perkemahan musim panas. Rumah itu berdiri di atas lereng yang cukup curam. Namun, meski memiliki lokasi yang tidak biasa, arsitek Elizabeth Herrmann telah berhasil "mengakali" kondisi alam dengan membuat sebuah

"Dari dalam, rumah ini tampak seperti tengah mengambang dan menciptakan suasana yang tenang dan ekspansif," ujar Herrmann.

Konstruksi rumah panggung merupakan jawaban yang tepat atas masalah utama rumah tersebut. Selain mampu mengakali curamnya keadaan tanah, dengan konstruksi ini pemilik rumah dapat memiliki ruang outdoor lebih besar dan tidak "tenggelam" dalam danau.

Rumah seluas 147 meter persegi ini memiliki pintu masuk di lantai atas. Sementara itu, ruang keluarga utama justru berada di lantai bawah. Untuk material rumah, Hermann memilih kayu aras Port Orford yang terkenal akan ketahanan dan warna hangatnya.

Menurut Herrmann, pendaran warna rumah yang menyerupai warna madu tampak luar biasa sepanjang tahun. Rumah akan tetap tampak mempesona meski warna-warna daun di pohon sekitarnya berubah.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, rumah peristirahatan ini memiliki peralatan mutakhir, termasuk perlengkapan memasak yang lengkap dan canggih dalam dapur berukuran luas. Karena itulah, pasangan pemilik rumah yang terkenal gemar memasak ini dapat menikmati hari-hari mereka di dalam rumah pinggir danau ini.

Bukan hanya dapur modern yang ada di sana. "Rasa modern" yang ada di interior rumah pinggir danau ini juga ada pada aksen stainless steel di atas kayu-kayu berwarna muda dan cat putih.
Selain itu, material yang terkesan "ringan" dan penataan rumah membuat rumah tersebut secara visual "lebih besar" dari keadaan sebenarnya. Satu perabotan dan perabotan lainnya memiliki jarak cukup jauh, serta tidak menumpuk. Hal lainnya, rumah ini juga menjadi nyaman lantaran penuh dengan cahaya matahari.

"Sinar-sinar alami memberikan petunjuk ke mana harus melangkah," ujar sang arsitek.

Courtesy : properti.kompas.com


Thursday, December 27, 2012

Rumah Mungil Jerami


Sebuah rumah mungil berukuran 15 meter persegi ini terbuat dari jerami. Konsepnya berasal dari kehidupan penggembala di sekelilingnya. Dengan tinggal di tempat seperti ini, mungkin saja penghuninya mampu meningkatkan hubungan dengan lingkungan alam.

Rumah tersebut bernama Ecologic Pavilion yang didesain oleh Studio 1984. Berlokasi di Alsace, Perancis, rumah ini merupakan gedung eksperimen.
Ecologic Pavilion pada awalnya dibangun untuk Archi<20 Festivale de l'Architecture pada September 2011 lalu di Muttersholtz, Alsace, Perancis. Desain struktur rumah ini sepenuhnya terinspirasi dari teknologi konstruksi yang dimiliki oleh masyarakat tradisional setempat. Bahkan, jerami yang menjadi bahan baku rumah ini juga berasal dari bahan-bahan setempat.






Selain jerami, bangunan rumah ini juga dibuat dari bahan kayu dan lempengan besi atas bantuan Bois2boo dan Scierie Friederich. Untuk mengurangi efek dari keadaan alam sekitar, rumah ini juga dilengkapi dengan pondasi berupa enam tumpukan kayu akasia. Strukturnya sendiri terbuat dari rangka kayu.

Setelah rangka kayu sudah berdiri, gulungan jerami kemudian ditempelkan di bagian eksterior rumah untuk memberikan proteksi dari insulasi. Atapnya terbuat dari seng. Sambungannya dipotong dengan tangan dan dibuat oleh Braun.
Rumah sangat mungil ini terinspirasi dari lumbung tradisional dan dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan rumah tersebut. Material yang digunakan berfungsi sebagai penyimpanan karbon. Selain itu, rumah ini juga memiliki ventilasi alami lewat pintu, jendela, dan bukaan di genteng.

Courtesy: properti.kompas.com

 

Monday, December 3, 2012

Rumah Mini untuk Lansia


Sebuah perusahaan asal Virginia bernama N2Care dari Amerika Serikat menawarkan alternatif penyediaan rumah yang aman untuk penduduk berusia lanjut. Rumah bernama MedCottage tersebut didesain oleh perusahaan Blacksburg dengan bantuan dari Virginia Tech.
 
MedCottage adalah "rumah mini" yang pada dasarnya merupakan sebuah ruang rumah sakit portabel. Menurut hukum lokal di Virginia, rumah tersebut termasuk dalam "struktur penanganan kesehatan keluarga sementara". Namun, beberapa orang menyebutnya dengan granny pod atau "rumah nenek".
Perusahaan bernama N2Care tersebut membangun rumah ini berbentuk cottage berteknologi tinggi yang dapat masuk dalam halaman belakang sebuah rumah. Cottage tersebut hanya berukuran 26 meter persegi, namun luar biasa canggihnya.

Saat ini, granny pod tersebut dijual seharga sekitar Rp 816 juta. Namun, setelah dilengkapi instalasi dan segala keperluan lainnya, Anda harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,2 miliar.

Sebuah keluarga di Amerika Serikat sudah mencoba rumah tersebut. Socorrito Baez-Page (56) dan David Page (59) membeli rumah tersebut bagi ibu Socorrito yag bernama Viola Baez.

"Pada awalnya ia (Viola) enggan pindah, karena ia tidak tahu bagaimana bentuk rumah tersebut," ujar Rev. Kenneth J. Dupin, pendiri dan CEO N2Care kepada nydailynews.com. 

"Ketika sudah masuk ke dalamnya, ia menyesuaikan diri dengan sangat baik. Ini adalah contoh yang baik. Keluarganya dapat berpartisipasi dalam kehidupannya dan tetap menjaga privasinya," ujarnya.

Rumah tersebut memiliki teknologi yang ada di hampir semua ruang rumah sakit. Teknologi di dalamnya meliputi pegangan pengaman, lantai dengan lampu, kamera, dan mesin defibrillator. Rumah ini juga dilengkapi dengan air dan listrik.

Tidak hanya itu. Rumah tersebut juga memiliki spesifikasi robotik yang mampu memantau tanda-tanda vital, kadar kontaminasi udara, dan juga mampu "berkomunikasi dengan dunia luar".

"Salah satu ketakutan kami adalah ketika kami semakin tua, semakin terisolasi dari keluarga kami," katanya.

Namun, dengan "rumah sakit mini" tersebut, orang-orang lanjut usia tidak perlu khawatir. Mereka dapat tinggal berdampingan dan tetap mendapatkan keperluan medis yang mereka butuhkan.


Sumber :
www.nydailynews.com
Editor :
Latief

Courtesy : properti.kompas.com

 

Friday, November 23, 2012

Naomi Campbell’s New Home

Naomi Campbell’s New Home In Rublyovka, Moscow ::: Supermodel Naomi Campbell is a lucky girl in many ways, and the fact that her Russian billionaire boyfriend Vladislav Doronin, real estate entrepreneur aka the Donald Trump of Russia, is reportedly building a new home for her is just another cherry on the cake! Miss Campbell is being treated to a futuristic mansion that looks like a docked spaceship in Moscow's A-List suburban area Rublyovka, designed by accomplished architect Zaha Hadid who is famous for the opera house in Guangzhou, Roca Gallery, and the Aquatics Center in London amongst many others.  The extraordinary 2,650 square meter home is named Capital Hill Residence, and centers around two 22-meter-high towers that resemble the mechanical alien invaders from the War of the Worlds.

The extraordinary 2,650 square meter home is named Capital Hill Residence, and centers around two 22-meter-high towers that resemble the mechanical alien invaders from the War of the Worlds. 

Using a mixture of modern technologies and organic form, the eco-style abode appears as a cluster of shiny pods nestled amidst a private surrounding of mature pine and birch trees, located on the north-face hillside in Barvikha.
Using a mixture of modern technologies and organic form, the eco-style abode appears as a cluster of shiny pods nestled amidst a private surrounding of mature pine and birch trees, located on the north-face hillside in Barvikha. 

Space age architecture  
Contemporary architecture 
Modern architecture  
Floating staircase

The design aesthetic of this space-age dwelling was influenced by the legendary work of Antonio Gaudi, who is known for his rejection of straight lines in his architecture, and who prolifically used glass and wood for interior decoration.
The design aesthetic of this space-age dwelling was influenced by the legendary work of Antonio Gaudi, who is known for his rejection of straight lines in his architecture, and who prolifically used glass and wood for interior decoration. 
 
Space age bedroom design  
Contemporary fireplace 
Space age interior  
Space age living room
 
 
Courtesy : www.home-designing.com
 
 

Sunday, November 11, 2012

Rumah Kebun Sunaryo

Bangunan bambu milik Sunaryo, maestro perupa seni dari ITB Bandung ini berawal dari ‘selembar kayu’ yang diperolehnya dari seorang sahabat. Awalnya ia belum tahu untuk apa dan bagaimana pemanfaatan kayu tersebut, hanya disimpannya di kebun dengan dilindungi oleh atap serta tiang penopang. Kemudian ide desain “mengalir” dalam coretan seadanya dan diwujudkan oleh para pekerja yang sebagian besar merupakan masyarakat sekitar. Kebutuhan ruangnya juga berkembang baik ruang untuk beristirahat atau area kerja untuk bengkel keseiannya. Pondok berukuran 15m x 8 m yang luasnya hanya 0.8 % dari total luas kaveling 1,6 ha ini sengaja dikelilingi oleh ‘hutan’ untuk menahan lahan tebing yang curam di kawasan Bandung Utara.

 
Keindahannya tidak terletak pada kemewahan sosok bangunannya, tetapi justru terletak pada kesederhanaan yang menyatu dengan alam sekitarnya.
Struktur utama bangunan menggunakan batu dan beton namun hampir seluruh komponen lain terbuat dari material bambu dan kayu. Arsitektur bangunan sangat sederhana dengan bentuk empat persegi, atapu pelana dan teras ntuk menikmati pemandangan ke arah lembah.
Ruang komunal didominasi oleh area terbuka untuk duduk-duduk dan menghadap ke arah taman juga kebun sayur disekitarnya serta disekat oleh jendela kaca geser miliknya. Sebuah meja kerja diletakkan menghadap kea rah jendela agar Sunaryo dapat menikmati suasana senja. Pada ruangan ini ditempatkan pula balok kayu trembesi yang sudah dimodifikasi menjadi meja panjang sekaligus sebuah artwork bernilai seni yang tinggi.

Konsep ruang luar dirancang sealami mungkin, dengan memadukan karakter setiap tanaman dan konsep ruangnya. Konsep less dan hening pada area penerima membuat kita penasaran untuk melihat kejutan berikutnya berupa anak tangga kayu berliku yang munurun dan mengimajinasikan perjalanan menembus hutan pakis gunung dan bebatuan.

Aliran sungai yang menembus diantara bebatuan semakin memberi pengalaman perjalanan yang sukar dijumpai di lokasi lainnya. Sebuah gubuk kecil dan kolam renang dibangun di lokasi yang lebih ke bawah dari pondok dan dilengkapi dengan area untuk duduk bersantai. Semuanya itu menjadi satu wujud ritmik aktivitas keseharian yang kini dijalaninya setelah memasuki tahun ke-2 masa pensiun dari institusinya.

Courtesy : majalahasri.com/

Monday, November 5, 2012

Gorgeous Luxury Home


JPGN Residence is the work of Danilo Matoso Macedo, one of the most promising Brazilian architects of our times. The imposing luxury home, completed in January, dominates with its precious exterior, one of Brazilian’s capital top suburbs. Wrapped in stone and with a fantastic open rooftop, the JPGN Residence exhales pure elegance and high class refinement. The very modern appearance is completed by the luxuriant vegetation, creating the perfect environment for a young and dynamic family. The architect played with volumes and shapes, focusing on creating a breezy space.

JPGN Residence Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso Macedo
The airy feel is suggested especially through the wide and spacious rooftop, where one can enjoy a relaxed evening, in the company of his or her friends. For those who want to exploit their creative side, the JPGN’s rooftop is ideal for preparing special romantic moments for their sweetheart. The wide, floor to ceiling windows allow a better penetration of light. While the mosaic pavement embellishes the terrace area, the interior is adorned with glossy tiles, extremely easy to clean. Beautiful and enchanting, the JPGN Residence is a delightful example of modern-volumetric architecture.   courtesy : freshome . com

Swimming Pool Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoSideview JPGN House Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoHouse and Swimming Pool Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoLuxury Home  Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso Macedo
Floor to Ceiling Windows Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoInterior JPGN Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoDining Area Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoKitchen Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoOffice Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoBeautiful View Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoTerrace View Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoBeautiful JPGN Home Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoParking Area JPGN Residence Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso MacedoBeautiful Home Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso Macedo


Roof Gorgeous Luxury Home Wrapped in Stone by Danilo Matoso Macedo

Toc House




With a perfect location in a secluded forest in Tapalpa, Mexico, Toc House is an impressive 3,445 square-feet contemporary home completed by Elias Rizo Arquitectos. An interesting mix of wood and stone define this modern residence, making it blend well in its natural environment. Different from every standpoint, Toc House is truly inspirational for anyone planning on having their very own quiet retreat. The most spectacular element of the project is probably its generous cantilevered terrace, with plenty of space for outdoor furniture.



The most spectacular element of the project is probably its generous cantilevered terrace, with plenty of space for outdoor furniture. The numerous windows opening up the home towards the beautiful landscape make for spacious and airy interiors, flooded in natural light. Even though the rooms display a variety of textures, wood is the predominant material, making each space feel warm and inviting. Enjoy the virtual tour and tell us what you believe are the pros and cons of living in a house like this.





















courtesy : freshome . com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...