Kebutuhan ruang kian bertambah seiring aktivitas penghuni rumah yang  semakin beragam. Jika menambah ruangan secara horisontal tak  memungkinkan, bagaimana bila Anda mencoba dengan mezanin atau ruang yang  tercipta di antara dua lantai.
Dalam teori arsitektur maupun  interior, mezanin biasanya tidak dihitung sebagai sebuah lantai  tersendiri. Namun, cara ini bisa dipilih bagi Anda yang masih  membutuhkan ruang lama, namun pada saat bersamaan membutuhkan ruang  baru.
Pada hunian terbatas, konsep mezanin berorientasi secara  vertikal. Hal ini membuat lahan yang terbatas menjadi lebih efisien.  Simak beberapa tips berikut ini:
Ketinggian ruang 
Memastikan  ketinggian dan luas ruang menjadi syarat utama sebelum Anda membuat  mezanin. Jarak lantai sampai plafon harus memungkinkan untuk ruang baru  ini, serta luasnya dapat dimanfaatkan berbagai aktivitas tambahan.

Teknik membangun 
Teknik  membangun mezanin  pada prinsipnya sama dengan teknik bangunan setengah  tingkat, hanya beberapa ruang saja yang mengalami peningkatan.  Perhatikan pula saat menentukan ruang-ruang baru untuk mezanin ini.  Tentukanlah ruang dengan pertimbangan ruang privat pada bagian tertutup,  sementara ruang publik pada bagian terbuka.
Akses 
Hal  lainnya adalah akses masuk menuju mezanin, apakah melalui satu akses  saja atau berbeda.  Bagaimana menentukan ruang-ruang baru yang tepat  dikonsep dengan mezanin?
Sebagai ilustrasi, Teguh Prihanto dalam  bukunya Kreatif Menata Hunian Mungil, terbitan Kawan Pustaka,  memperlihatkan beberapa kebutuhan ruang tersebut.  Misalnya, ruangan  lama adalah garasi atau gudang bahkan ruang tamu, Anda dapat menciptakan  ruang baru di mezanin yang berfungsi sebagai ruang tidur. Atau ruangan  lama adalah ruang tidur, mezanin baru bisa dikonsep sebagai ruang kerja.  Jika ruangan lama adalah kamar tidur, di mezanin dapat Anda tempatkan  sebagai mushola.
Courtesy : properti.kompas.com

