R U M A H

menghadirkan informasi dan inspirasi memilih rumah yang tepat sesuai kebutuhan dan karakter

E K S T E R I O R

memberikan inspirasi estetik berkarakter bagi tampilan rumah anda

I N T E R I O R

kreasi tak terbatas bagi ruang dalam untuk mendukung aktivitas dan ekspresi yang beragam.

T A M A N dan L I N G K U N G A N

keramahan dan kesejukan taman untuk kenyamanan tempat tinggal.

F U R N I T U R

ragam kreasi furnitur yang memberikan dukungan interior yang pas dan apik.

Monday, January 9, 2012

Tepat Memilih Lantai Rumah


MEMILIH jenis lantai sangat penting saat ingin membangun rumah. Dengan banyaknya gaya dan model lantai yang tersedia saat ini, mungkin Anda bingung menentukan mana sebenarnya yang Anda ingin dan butuhkan.
Pemilihan lantai atau ubin merupakan hal yang harus diperhatikan dalam penataan sebuah ruangan karena lantai yang Anda aplikasikan kemungkinan bakal digunakan seumur rumah. Apalagi, lantai merupakan salah satu unsur pembentuk rumah dan menentukan identitas suatu hunian. Lantai dapat membangun tampilan, perasaan, dan suasana tertentu pada sebuah ruangan.

Karena itu, memilih lantai yang tepat tidak hanya memberikan kenyamanan bagi anggota keluarga dan daya tahan pemakaian, tapi juga melengkapi gaya rumah Anda secara keseluruhan. Dan memang, memilih bahan penutup lantai ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak seperti membeli perabot, memilih dan memasang lantai perlu dipikirkan dengan baik. Meskipun pada akhirnya Anda tetap akan membeli lantai karena pertimbangan kebutuhan dan keinginan.


detail berita
 
“Gaya dan total anggaran yang Anda miliki adalah faktor penentu ketika mempersempit pilihan model lantai,” kata Gary Finseth dari Tarkett Residential, sebuah produsen pembuat bahan lantai ternama di dunia seperti dikutip laman Las Vegas Review-Journal.

“Tentukan parameter-parameter tersebut dan pikirkan tentang ruangan di mana Anda akan memasang lantai. Apa yang ingin Anda lihat, berapa luas lantai yang digunakan, dan seberapa sering ruangan tersebut dilintasi anggota keluarga. Bagi kebanyakan orang, perawatan dan kekuatan lantai juga menjadi faktor penting saat mengambil keputusan,” tambahnya.

Untuk langkah awal, tetapkan kisaran biaya yang Anda punya dan mulai mengevaluasi desain serta keuntungan dari tiap pilihan lantai. Jika Anda tidak berencana memasang lantai sendiri, jangan lupa memasukkan biaya instalasi ke dalam total biaya pembelian bahan lantai.

Pastikan untuk mengeksplorasi pilihan lantai jenis nontradisional. Misalnya jenis lantai yang modern dan gaya, seperti vinyl merupakan lantai yang memiliki daya tahan kuat, harga terjangkau, dan mudah dalam pemeliharaan, yang akan awet hingga bertahun-tahun.

Namun, apa pun lantai yang Anda pilih, harus dapat menyatu dengan gaya keseluruhan rumah Anda, apakah itu
Victorian, country, tradisional, kontemporer, ataupun eklektik. Beda ruangan, beda pula lantai yang digunakan. Pada pintu masuk rumah dan garasi sebaiknya menggunakan lantai yang memiliki daya tahan yang tinggi. Lantai dari batu adalah pilihan yang tepat. Jangan lupa memberikan keset di pintu masuk untuk mencegah masuknya air dan kotoran dari luar ruangan sehingga membantu Anda menjaga lantai tetap bersih. Untuk kamar tidur, sebaiknya gunakan lantai yang nyaman untuk kaki telanjang.

Karpet bisa menjadi pilihan yang tepat jika Anda memang mencari kenyamanan berjalan dengan telanjang kaki. Ruangan yang sering terkena air seperti ruang mencuci dan kamar mandi sebaiknya menggunakan lantai yang tahan air. Kayu sangat tidak dianjurkan pada ruangan ini karena akan mudah hancur. Ukuran ruang di mana Anda berencana memasang lantai juga penting untuk menyamakan dengan keseluruhan desain rumah. Lantai berukuran kecil akan terlihat ramai dalam sebuah ruangan besar, sedangkan desain dengan model besar akan terlalu “memenuhi” ruang yang kecil.


Sementara itu, material lantai dari bahan-bahan alami seperti batu sabak, batu kali, bambu, dan kayu, sedang menarik perhatian banyak pemilik rumah. Lantai dari bahan alami ini merupakan salah satu pilihan lain selain proses pemasangan lantai yang menggunakan teknologi modern. Kemajuan teknologi terbaru umumnya menawarkan yang terbaik dari kedua jenis pemasangan lantai tersebut, di antaranya warna modis dan tekstur realistis, dikombinasikan dengan ketahanan tak tertandingi, kenyamanan, fungsi, kemudahan perawatan, dan harga terjangkau.


Saat memilih lantai, Anda juga harus mempertimbangkan bagaimana model lantai tersebut tahan terhadap berbagai kondisi, seperti pancaran sinar matahari langsung, tumpahan air, goresan oleh furnitur, berbagai kotoran, jejak kaki, dan kegiatan pembersihan. Bahan-bahan alami seperti kayu atau keramik terbukti lebih rapuh daripada pilihan lain yang ditawarkan pada lantai dengan teknologi modern. Jadi, jika Anda sangat mencintai kayu, tapi tahu kamar yang akan dipasangi lantai termasuk ruangan yang sering dimasuki dan dilintasi, sebaiknya Anda memasang lantai laminasi, yaitu pelapis lantai dengan motif yang sengaja diciptakan menyerupai material asli.

(tty)
Courtesy : lifestyle.okezone.com

Skylight Sebagai Alternatif Pencahayaan Alami Dalam Rumah

Skylight jika diterjemahkan adalah cahaya langit, jadi pada intinya adalah bagaimana membuat bukaan atau jendela pada atap rumah sehingga cahaya dari atas bisa masuk ke dalam rumah kita. Ini merupakan satu solusi yang tepat jika rumah kita memiliki keterbatasan lahan, kiri kanan ‘mepet’ dengan tetangga, sehingga ada bagian-bagian rumah kita yang tidak memiliki bukaan keluar yang berakibat cahaya dan udara tidak dapat masuk ke dalam rumah. Saat ini diluar fungsi utamanya, skylight juga banyak diterapkan pada rumah-rumah bergaya modern untuk membuat efek-efek cahaya yang dramatis pada ruangan di bawahnya, serta memperkuat kesan modern pada bangunan.

 Image: patriotroofing.biz

Secara fungsinya ada skylight yang dibiarkan terbuka karena di bawahnya ada taman atau kolam atau ditutup dengan bahan tembus pandang agar cahaya tetap dapat masuk ke dalam ruangan.

Biasanya dibuat diatas ruang-ruang yang sulit untuk membuat bukaan/jendela ke samping karena letak ruangannya berada di tengah-tengah bangunan seperti kamar mandi, dapur atau tangga ke lantai 2. Dengan adanya cahaya matahari yang masuk, maka ruang-ruang tersebut akan terhindar dari kelembaban dan tentunya akan lebih menghemat energi.

Dari letaknya, skylight ada yang dibuat di atas atap datar dak beton tapi ada juga yang dibuat di atas atap miring. Jika Mbak Susan akan membuat skylight di atas dak beton tentunya tidak mengalami kesulitan karena tinggal mempersiapkan lubang pada saat mengecor dak atap tersebut dan kemudian membuat konstruksi dengan rangka alumunium atau besi hollow untuk perletakan penutup skylight nya.

Tapi jika letaknya di atas atap miring dan ruangan di bawahnya memiliki plafond datar, anda harus menaikkan dinding di sekitar lubang skylight tersebut sebagai tumpuan untuk konstruksinya atau bisa juga langsung membuat coakan di atas atap miring tersebut jika anda menggunakan atap dengan konstruksi baja ringan, tapi tetap membuat dinding partisi dari bahan gypsum atau sejenisnya untuk menutup lubang antara plafond dan skylight tersebut.

Penutup skylight dapat berupa kaca dengan tebal 10-12 mm tergantung luasnya atau bisa juga dengan fiberglass, polycarbonate, solar tuff atau bahan-bahan tembus cahaya lainnya. Jika soal panas tentunya apabila sinar matahari langsung dapat menembusnya, maka material penutup apapun yang meneruskan sinar tersebut secara langsung dalam jumlah yang besar pasti akan berefek panas. 

Tapi hal ini dapat disiasati dengan memilih kaca jenis stop sol yang mampu meredam panas hingga 60% atau bisa melapisnya dengan kaca film. Jika menggunakan polycarbonate atau sejenisnya, pilihlah yang warnanya agak gelap untuk meredam panas tersebut. Posisi skylight juga sedapat mungkin diletakkan pada arah utara-selatan agar tidak menerima sinar matahari langsung.

Untuk skylight dengan bidang kaca yang cukup lebar juga disarankan menggunakan kaca tebal jenis tempered glass (seperti kaca mobil) yang lebih tahan terhadap tekanan dan apabila pecah tidak membahayakan penghuni yang ada di bawahnya.

Bentuk dan ukuran skylight pun bisa bervariasi tapi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran material penutupnya, umumnya persegi panjang seperti yang anda rencanakan tapi tidak menutup kemungkinan jika bentuknya oval, segitiga (prisma) dsb.

Konstruksi skylight juga membutuhkan perhatian khusus agar tidak berbahaya di kemudian hari. Sebaiknya konstruksi dibuat rigid (kaku) dengan bentuk saling bersilang agar kokoh dalam menumpu beban kaca yang cukup berat. Dengan konstruksi yang saling bersilangan tersebut juga cukup menjamin dari sisi keamanan sehingga tidak mudah untuk ditembus oleh orang yang tidak berkepentingan. Bahannya bisa alumunium atau besi hollow atau jika bentangnya cukup besar dapat menggunakan baja canal (C) atau baja H. Tapi dengan ukuran skylight 1 -1,5 M seperti yang Mbak Susan inginkan cukup menggunakan bahan alumunium atau besi hollow saja.

Jika material penutupnya menggunakan polycarbonate, solar tuff, fiberglass atau sejenisnya maka teknik aplikasinya tidak sulit karena langsung disekrup di atas konstruksi besinya. Tapi jika menggunakan material kaca, maka sambungan kaca dengan alumunium atau besi harus menggunakan klem (penjepit) khusus dan agar tidak bocor, sambungannya ditutup dengan sealent

Antara penutup dan lubang (void), konstruksi besinya dapat dibuat berjarak dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan tampias hujan, agar selain cahaya, udara juga dapat masuk di sela-selanya. Jika letaknya di atas dak beton, sebaiknya dibuat tanggul penahan air disekitar void atau lubang skylight dan diberikan waterproofing (lapisan kedap air) disekelilingnya agar air tidak tumpah ke dalam lubang tersebut.

Saat ini ada beberapa produsen yang juga menawarkan aplikasi skylight dari bahan dan jenis yang bervariasi bahkan ada yang bisa dibuka tutup, sehingga sebenarnya kita tidak perlu repot-repot jika ingin menerapkannya dalam rumah. Tapi semua akhirnya kembali pada kebutuhan kita untuk membuat sendiri atau menunjuk supplier tertentu.

Courtesy : www.eramuslim.com

Cantik dengan Pencahayaan Alami dan Buatan


Area taman dalam rumah merupakan bagian yang bisa diterapkan untuk membuat ventilasi terbuka. Kiat memerangi dampak pemanasan global tidaklah sulit sepanjang tahu kiat-kiatnya secara jitu. Lantas, bagaimana cara menerapkannya dalam hunian?

Dampak global warming (pemanasan global) kian terasa di seluruh muka bumi ini. Untuk menguranginya, dapat dimulai dari diri sendiri.



RUANG TAMU   Efek pencahayaan alami sangat bagus untuk meningkatkan

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menata hunian semaksimal mungkin. Mulai dari menghadirkan pencahayaan alami dan buatan yang hemat energi. Cahaya alami yang berasal dari sinar matahari diperlukan untuk dimasukkan ke dalam rumah agar terasa lebih hidup dan bermanfaat bagi tubuh dan jiwa kita.

Selain itu, dengan pencahayaan alami juga akan memberi keleluasaan masuk ke rumah sehingga di siang hari tak perlu menyalakan lampu. Dengan demikian, tidak ada pemborosan energi di sini. Penempatan cahaya alami ini dapat masuk ke dalam rumah dan memberikan penerangan yang cukup dan menghangatkan rumah.

Penataan pencahayaan alami dalam hunian dapat berupa void dan ventilasi cahaya. Kehadiran void amat dibutuhkan dalam sebuah hunian. Selain itu, menurut arsitek Nirwono Yoga, kehadiran plafon dalam hunian pun harus sesuai standar bangunan yang mencapai 2,5-3 meter persegi.

Ventilasi cahaya ini terbagi menjadi dua bagian yaitu ventilasi terbuka dan tertutup. Ventilasi terbuka ialah ventilasi yang membiarkan cahaya menerobos langsung ke dalam rumah. Sementara ventilasi tertutup ialah ventilasi yang mempergunakan lapisan (kaca, polikarbonat, dan sebagainya) untuk menyaring cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah.

Posisi penempatan ventilasi cahaya berupa ventilasi langsung atau terbuka (daun jendela) maupun ventilasi tidak langsung atau tertutup menggunakan kaca mati hendaknya diatur ideal yang hanya menerima limpahan cahaya lembut di pagi dan sore hari saja. Adapun cahaya keras yang terik dan menyilaukan pada siang hari sebaiknya tidak ditoleransi masuk ke dalam rumah.

Cara menghindarkan suhu panas maksimal cahaya matahari tersebut ialah dengan siasat penempatan posisi ventilasi yang tepat. "Penempatan posisi ventilasi bukan hanya pada sisi bangunannya, juga dimungkinkan pada sisi atas (bagian atap). Hanya, ventilasi pada bagian atap atau attic memiliki risiko lebih tinggi terhadap rembesan air hujan jika pelaksanaannya tidak hati- hati. Maka, perlu perhatian dan teknik khusus untuk mencegah terjadinya rembesan tersebut," ungkap pria yang bersama Yori Antar, yang baru mengeluarkan buku bertema Komedi Lenong Satire Ruang Terbuka Hijau.

Jika hendak membuat ventilasi terbuka di bagian atas, penempatan yang tepat adalah di area taman dalam rumah dan area basah untuk laundry room (aktivitas cuci dan jemur) dengan maksud curahan air hujan dapat segera terserap ke dalam tanah.

"Ada keistimewaan yang diperoleh dengan hadirnya ventilasi pada bagian atap, yakni pemandangan langit yang indah pada malam hari. Cahaya bulan dan bintang sewaktu bersantap malam atau saat sedang bersantai di ruang keluarga memberikan nuansa yang indah dan romantis," kata pemerhati lingkungan itu. Nah, memaksimalkan pencahayaan alami dalam hunian jauh lebih sehat dan murah kan?

Lampu Hemat Energi

Ketergantungan manusia terhadap energi listrik bisa menyuburkan sikap konsumtif. Tanpa disadari, ternyata kita lengah untuk memperhatikan kebiasaan konsumtif tanpa kontrol. Ada baiknya kita perhatikan sendiri cara menggunakan energi tersebut.

Apakah pernah dikontrol dengan mencatatnya atau mengaturnya? Bila pengendalian ini dilakukan, pasti akan menambah uang sisa dan mungkin bisa menambah tabungan. Menurut Andri Wardhana, Wakil Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) DKI Jakarta.

"Sebetulnya, hemat energi itu menyangkut pada pemakaian cahaya dan penghawaan buatan. Kalau penataannya sudah cukup, tidak terlalu banyak menggunakan energi listrik. Untuk mengakomodasi hal itu, desain ruang harus disesuaikan dengan penghawaan dan pencahayaan yang tepat selaras kebutuhan ruang."

Dalam penataan interior, termasuk warna dinding, hendaknya menggunakan warna yang terang dan cerah, seperti warna krem, pastel atau baby white. Sebab, warna terang mampu memantulkan cahaya dibandingkan dengan warna gelap, seperti abu-abu, biru, cokelat atau hitam. Karena itu, lampu dengan daya watt yang kecil mampu menerangi ruangan secara memadai.

Pemasangan genting kaca pada plafon yang mengekspos ring balk pada kuda-kuda, seperti di ruang keluarga, kamar mandi, dapur dan ruang kerja, akan mengurangi konsumsi listrik. Karena di siang hari tak perlu lagi mengandalkan cahaya lampu.

"Untuk meminimalisasi pemakaian lampu, dapat dilakukan dengan penataan genting kaca pada plafon dan skylight. Bila cahaya yang masuk terlalu banyak dapat disaring dengan menggunakan kerai atau kisi-kisi," tutur pria yang bersama HDII belum lama ini mengeluarkan buku Karya Interior Desainer Interior Indonesia.

Tata ulang kebutuhan penerangan setiap ruangan perlu dilakukan. Ruangan yang lampunya terlalu terang, sedangkan tempat itu tidak digunakan untuk membaca atau bekerja, maka daya atau jumlah lampunya dapat dikurangi. Tinggalkan desain rumah yang tampak indah jika hanya menggunakan lampu pijar karena boros energi.

Pilihlah gaya arsitektur minimalis modern yang memiliki sentuhan seni yang kuat. Jangan lupa pula gunakan lampu hemat energi, yang lebih hemat 80 persen pemakaian listriknya dibanding lampu pijar. "Pemilihan lampu hemat energi sesuai dengan peletakan dan fungsi ruang yang harus terpenuhi akan menghemat energi 50 hingga 70 persen. Namun, yang paling penting diperhatikan adalah sikap seluruh pemilik rumah terhadap budaya hemat energi," ucapnya.

Banyak nilai positif yang dapat diperoleh jika kita melakukan penghematan energi. Dari segi finansial misalnya, semakin hemat kita mengonsumsi listrik, tentu akan sedikit pula biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik. Dengan kata lain, menata hunian yang maksimal akan membuat tatanannya lebih hemat energi.
(mbs)

courtesy : lifestyle.okezone.com

Saturday, January 7, 2012

Taman Dalam Ruang: Menciptakan Inner Beauty bagi Rumah Tinggal

Telah banyak yang dikatakan para arsitek dan desainer interior tentang inner court (taman dalam ruang). Anda bisa melacaknya sendiri dengan mengetik kata inner court di mesin pencari Google atau Yahoo.

Sedikit mengulang yang dibicarakan rekan-rekan seprofesi saya itu. Keberadaan inner court memberi beberapa manfaat penting. Di antaranya:

1. Penghawaan dan pencahayaan alami karena bentuknya yang terbuka.

2. Memberikan kesan luas pada rumah.

3. Sebagai meeting point yang nyaman bagi seluruh penghuni rumah.

Saya sendiri hendak menambahkan, keberadaan inner court niscaya akan menciptakan inner beauty bagi tempat tinggal kita. Mengapa demikian?

Inner beauty artinya kecantikan atau keindahan yang tumbuh dari dalam diri seseorang (perempuan), bersifat alamiah dan tak pudar oleh usia. Kategori cantik atau indah yang melekat pada diri seseorang yang memiliki inner beauty biasanya berada di luar kategori yang diciptakan oleh promosi iklan kosmetik atau fesyen. Ia tak harus berkulit putih mulus, hidung macung dan tubuh ramping. Kekuatan inner beauty justru mampu tampil apa adanya tapi tetap penuh pesona.

Inner court
Gambar 1 Inner court ditambah kolam memberi kesejukan alami

Rumah yang akan Anda bangun boleh saja berukuran kecil atau sedang dan sederhana. Tapi begitu Anda mulai berpikir untuk membuat inner court, sebenarnya Anda tengah menyiapkan fondasi kenyamanan yang alamiah sifatnya. Oleh adanya inner court, Anda bisa memanfaatkan hal-hal yang disediakan alam. Udara yang mengalir dan cahaya matahari. 

Anda pun masih bisa melengkapi kenyamanan alamiah ini. Misalnya dengan beberapa jenis tanaman dalam pot dan kalau mungkin kolam kecil. Tentang ukuran inner court tak jadi soal. Yang penting proporsional dengan luas rumah.


Gambar 2. Duduk-duduk di sekitar inner court bakal betah dan menyenangkan. Atau tempat favorit berbuka puasa?

Kenyamanan alamiah ini juga tak cepat menimbulkan kebosanan. Tapi ada kiatnya tentu saja. Misalnya secara berkala Anda bisa menambah, mengurangi atau mengganti jenis tanaman pot untuk inner court Anda. Boleh juga kalau sesekali Anda mengganti formasi tempat duduk di sekitar taman terbuka dalam rumah ini. Atau mungkin dengan menambahkan sedikit sentuhan lighting untuk malam hari.

Pada gilirannya pula kenyamanan alamiah jadi salah satu faktor kunci yang membuat seisi rumah menjadi betah. Dalam hal ini daya tarik rumah bukan pertama-tama terletak pada barang-barang yang ada di dalam rumah. Tapi sungguh-sungguh bersumber dari suasana nyaman dan asri yang dibawa oleh adanya inner court.


Saya pun berharap beberapa gambar yang menyelingi tulisan ini dapat menambah imajinasi Anda tentang fondasi inner beauty bagi rumah Anda nantinya. Terkait dengan Ramadhan: ibadah puasa kita adalah ibadah untuk menyucikan diri. Jalan kembali ke fitrah. Inner court, inner beauty rumah kita, adalah sarana pembantu menggapai inner beauty kita sendiri.

Courtesy : annahape.com

Pelapis Dinding Dapur dan Kamar Mandi


Wallcover pun bisa diaplikasikan di dapur dan kamar mandi.Pilih yang berlapis plastik atau vinyl, hingga mudah dibersihkan.

Dapur dan kamar mandi adalah dua area, dimana orang jarang sekali mengaplikasikan wallcover. Cipratan air, minyak, dan kotoran ancaman bagi wallcover. Terlalu sering terkena berbagai cipratan tersebut, tentu akan merusak wallcover. Mau tidak mau harus merogoh kocek lagi untuk menggantinya.

Pelapis Dinding Dapur dan Kamar MandiSepertinya anggapan demikian sudah harus ditinggalkan. Wallcover tidak lagi identik dengan wallpaper yang berbahan kertas. Kini tersedia wallcover dengan berbagai material. Khusus untuk menjaganya dari cipratan air atau kotoran, tersedia pula wallcover berlapis vinyl atau plastik.
Selain lebih tahan terhadap cipratan air dan kelembapan, wallcover-wallcover tersebut juga mudah dibersihkan. Jika tak sengaja terkena cipratan minyak atau kotoran, cukup ambil kain lap lembap kemudian bersihkan.

Itulah sebabnya, wallcover berlapis vinyl atau plastik cocok diaplikasikan di dapur dan area kering kamar mandi. Jadi, tak perlu ragu lagi untuk memberikan corak dan motif menarik wallcover di dapur dan kamar mandi.

Courtesy : metroaktual.com

Ruang Tamu Berkonsep Terbuka


Konsep ruang tamu ini terbuka dan alami. Ruangan ini serasa berada di luar rumah. Suasananya lain dari yang lain.

Menyatukan ruang luar dengan ruang dalam, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah membuat ruangan dengan konsep terbuka dan sealami mungkin. Konsep itu antara lain dapat diterapkan pada ruang tamu. Dengan demikian dapat memberikan kesan berbeda bagi para tamu.

Ruang Tamu Berkonsep Terbuka

















Tanpa keberadaan dinding dan pintu, ruang tamu ini benar-benar terasa terbuka. Ruang tamu menjadi sangat kaya cahaya, dan sejuk karena udara bebas mengalir. Kesan alami muncul dari tampilan ruang yang seolah unfinished.

Plafon ruangan berupa olahan kayu dolken tanpa finishing. Begitu pula dinding pembatas ruang tamu dengan area luar rumah. Selain rangka dolken, bagian atap dipermanis dengan adanya kelambu putih. Pemasangannya dibuat bergelombang, mengikuti rongga pada rangka kayu. Tembok dibiarkan hanya berlapis semen tanpa warna. Selain tampil alami, juga berkesan unik.

Tata interior ruangan disesuaikan. Dibuat sederhana. Di sana ada satu set furnitur rotan, berwarna cokelat kayu. Aksesorisnya berupa beberapa tanaman dalam pot. Ruangan pun tampil alami dan terbuka, namun tetap berkesan hangat. Duduk-duduk di ruang tamu pun serasa di teras atau halaman rumah.

Courtesy: metroaktual.com

Interior Furniture untuk Menyiasati Ruangan Kecil (Sempit)

Menata interior ruangan berukuran kecil kerap memusingkan Anda. Sementara kebutuhan untuk menyimpan barang dan koleksi Anda seolah tidak bisa dikompromikan. Sebutlah sebuah kamar tidur ukuran pas-pasan 2×3 meter. Banyak fungsi harus diemban sekaligus. Mulai dari kasur untuk tidur, pakaian, buku-buku sampai peralatan hobby.

Ruang tamu dan keluarga tidak hanya harus dijejali dengan kursi tamu, televisi, dan pajangan. Tetapi juga koleksi sovenir, koran/majalah, tempat sepatu sampai payung dan helm Anda. Bahkan mungkin meja dan kursi makan. Begitulah kesulitan yang dialami para pemilik rumah kecil trumah kecil atau apartemen tipe studio.

Menyiasati Sedari Awal
 


Gbr1. Contoh desain bagian dalam lemari pakaian

Sebelum persoalan itu benar-benar memusingkan Anda, Anda perlu menyiasati sejak awal sebelum menghuni rumah. Yaitu memperhitungkan dan membuat daftar sejak awal apa saja barang-barang yang akan Anda ijinkan masuk dalam rumah atau dalam sebuah ruangan. 

Yang saya maksudkan barang-barang non furniture dan furniture. Non furniture misalnya pakaian, peralatan sekolah/kantor dan peralatan dapur. Sedangkan furniture adalah tempat dimana barang-barang itu akan diletakan, selain menampung fungsi lain.

Dengan begitu Anda tahu bahwa tidak ada barang yang tidak mempunyai tempat. Selain itu, Anda juga tahu lebih detail furniture jenis apa, ukuran dan fungsinya yang memenuhi kriteria Anda.

Misalnya, untuk Lemari Pakaian. Dengan list itu, Anda sudah dapat membayangka kira-kira berapa ukuran lemari pakaian serta pembagian laci dan ruang di dalam almari. Gambar 1 memperlihatkan sebuah contoh desain bagian dalam almari pakaian yang disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan klien.

Mendesain Bagian Dalam dan Luar
 
Pada intinya yang saya mau katakan adalah ketika Anda memikirkan sebuah furniture Anda harus mempertimbangkan dua hal. Yaitu desain bagian dalam dan bagian luar. Menjatuhkan pilihan pada tampak luar saja, baru menyelesaikan setengah masalah. Anda harus mempertimbangkan fungsi di bagian dalamnya.
 
Dalam contoh di bawah ini saya memperlihatkan baik desain luar maupun desain dalam sebuah kitchen set. Ketika mendesain bagian dalam, kami melakukan banyak diskusi dengan pemilik. Antara lain tentang barang-barang yang akan disimpan di dalam kabinet lemari. Mana yang sering dipakai dan jarang dipakai serta, aktivitas memasak apa saja yang cukup sering dikerjakan.



Gbr 2 Desain bagian dalam dan luar sebuah Kitchen Set

Dengan cara itu dapat dikatakan desain yang baik memenuhi dua unsur yaitu indah dibagian luar, dan fungsional di bagian dalamnya.

Storage dan Lemari Built-in
 
Lemari built in adalah lemari yang dipasang pada ceruk sebuah tembok, sehingga permukaan lemari sejajar dengan keseluruhan dinding/tembok. Lemari built-in yang di desain sampai langit-langit rumah akan menyediakan ruang yang cukup besar, namun kehadirannya tidap perlu membuat ruangan menjadi sempit.
 
Wogg, seorang desainer Jerman, mencoba memperlihatkan sebuah lemari built-in yang dipasang di ruang tamu/living room rumah kecil. Lemari itu difungsikan sebagai storage untuk barang-barang yang sering dipakai ke luar rumah, seperti sepatu, topi dan jas hujan/payung. Semuanya barang-barang remeh temeh yang kerap mengganggu interior karena tidak ditata dengan baik.


Gbr 3. Contoh desain lemari built in untuk storage (Karya Wogg)

Inti keseluruhan tips dari saya kali ini adalah: kalau memanfaatkan jasa desainer interior mungkin diluar pertimbangan Anda, sementara mengisi dan menata rumah sudah mendesak. Jangan pergi ke toko furniture yang siap menjual barang jadi. Anda dapat mencari pengrajin furniture atau pembuat lemari. Diskusikanlah dengannya detail fungsi-fungsi bagian dalam dari furniture yang Anda pesan. Sampaikanlah ukuran dan jumlah barangnya secara tepat. 

Dengan demikian tidak ada barang yang tercecer karena tidak punya tempat. Atau ukuran furniturenya serba tanggung sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Courtesy : annahape.com

Monday, January 2, 2012

Modern Eksperimental Dominasi Interior 2012

Kini tiba saatnya mengucapkan selamat tinggal pada desain interior minimalis. Dan berjabat tangan dengan desain interior bernuansa modern nan eksperimental.

Hal tersebut diprediksi Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Moch Reffrajaya, ketika dihubungi okezone baru-baru ini. Dia mengatakan gaya interior akan lebih personal pada setiap hunian.



detail berita

"Pada dasarnya, minimalis dari segi desain memang masih dipakai, tetapi tidak lagi berlaku jika penggunaan warna pada ruangan maupun furnitur menjadi lebih meriah. Jadi konsepnya sendiri bergeser," kata Reffrajaya.

Dia menambahkan, seiring lebih dinamis dan personalnya suatu hunian, maka tidak heran penghuni akan menginginkan ruangan dengan memasukkan unsur pribadinya.

"Jika modernitas bercampur dengan pribadi seseorang maka nantinya akan menjadi lebih eksperimental pad suatu ruangan, jadi bisa dikatakan tren desain interior pada 2012 adalah modern eksperimental," jelas Reffranjaya.

Dari segi bentuk furnitur dan ruangan, lanjutnya, masih berbasis fungsional, sementara warna-warna kelam akan digantikan warna-warna campuran yang sarat dengan unsur eksperimental.

"Dengan kata lain, maksud dari eksperimental ini adalah lebih kepada tampil beda dan menegaskan jati diri si penghuni yang kekinian," tandasnya. (rhs)

Courtesy : Okezone.com

Monday, December 19, 2011

8 Tanaman Rumah

Fungsi tanaman bukan sekedar memenuhi unsur keindahan. Lebih dari itu, tanaman juga bermanfaat untuk kebersihan lingkungan.
Penerapannya juga tak sulit, karena tidak harus memenuhi syarat lahan yang sangat luas. Dalam media pot untuk lahan mungil, fungsi ini pun bisa terpenuhi. Nah, bila Anda masih kebingungan menanam jenis tanaman yang tepat di sekitar rumah, berikut ini referensi delapan jenis tanaman untuk Anda dilihat dari sisi manfaatnya:
Penyerap polutan
Untuk tanaman yang Anda butuhkan untuk menyerap polutan, Anda bisa menanam Sanseviera, Philodendron, Ivy, Chrysanthemum, Paku Boston, Sinti Belanda, dan Beringin.
Peredam bunyi
Untuk meredam bising, Anda bisa memanfaatkan tanaman peredam bunyi seperti Bambu Jepang atau Dolar (Ficus pumila). Tanaman jenis ini cocok sebagai penghias pagar atau di halaman dan teras.


http://edratna.wordpress.com

Pewangi
Tanaman pewangi bisa Anda dapatkan dari Kaca Piring, Sedap Malam, Kua Hua (Osmanthus fragrans), dan Cestrum.
Rempah
Untuk tanaman rempah, Anda bisa menanam kunyit, kencur, lengkuas, kayu manis, atau lada.
Peneduh
Sebagai fungsi utama, tanaman peneduh Anda bisa dapatkan dari pohon Kersen, Buni, Janda Merana, atau Trembesi. Selain kokoh menjaga tanah, tanaman ini menjadi penyejuk dari panasnya matahari dan cuaca.
Pengusir serangga
Untuk mengusir serangga, Anda bisa menanam Sereh, Lavender, Ketimun, Geranium, atau Chrysantemum.
Tanaman hias
Sebagai hiasan, Anda bisa menanam beberapa pohon populer seperti Kaktus, Sirih Belanda, Aglonema, Mawar, dan Sedap Malam.
Kebun sayur
Jenis ini lebih bermanfaat lagi. Selain lebih asri, Anda pun bisa memanfaatkan tanaman ini untuk dikonsumsi langsung untuk kebutuhan sehari-hari seperti sawi, cabe, brokoli, kangkung, bayam, atau tomat.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...