Wednesday, February 15, 2012

Atap Rangka Kayu vs Baja Ringan

SUATU hari, salah satu adik ipar saya mengirim pesan: “atapku roboh”, tidak lama dia kirim foto plafon yang retak. Pada saat itu, saya masih berpikir rangka plafon yang keropok dimakan rayap.

Ternyata tukang datang dan melihat ke ruang atap, beberapa kayu pada salah satu kuda-kuda sudah lepas. Sedangkan pada kuda-kuda yang lain, beberapa kayunya sudah keropok. Begitu pula gording dan kasonya. Beberapa kayu kuda kuda lepas dari sambunganya dan menimpa plafon. Inilah yang mengakibatkan plafon retak.

Rumahnya berumur sekitar 13 tahun berlokasi di kawasan perumahan bagus di pinggir kota Jakarta. Konstruksi seluruhnya menggunakan rangka atap kayu, begitu pula untuk kusen dan daun pintu jendela. Beberapa dekade yang lalu memang sebagian besar rumah menggunakan rangka atap kayu yang memiliki umur pemakaian terbatas.
detail berita 
 Mungkin kondisi robohnya atap pada saat tidak ada rencana renovasi tentu sangat mengagetkan. Sebenarnya kondisi ini dapat diprediksi sebelumnya bila selalu dilakukan pengecekan secara berkala. Apalagi pada rumah di lingkungan sekitar, sudah sering terjadi keropok pada kayu konstruksi. Secara tiba-tiba biaya yang dikeluarkan cukup besar, tidak hanya biaya material rangka atap saja, tetapi ada biaya lain yang otomatis mengikuti seperti biaya bongkaran, biaya mobilisasi, biaya material lain yang rusak akibat dari pembongkaran dan pemasangan rangka atap baru.

Rangka atap menggunakan konstruksi kayu dengan kualitas dan kelas bagus , setidaknya dapat bertahan sampai 20 tahun. Rangka kayu dapat bertahan lama bila menggunakan kayu kelas satu, kualitas kayu baik, ketepatan penggunaan sistem konstruksi, dan terhindar dari hama kayu. Selain itu, perlu selalu dilakukan pemeriksaan pasca pemasangan.

Baja Ringan
Saat ini, banyak rumah yang menggunakan atap baja ringan. Selain hemat pemakaian sumber daya alam (kayu), umur pemakaian material yang cukup panjang, material ini lebih cepat pemasangan, dan tahan terhadap hama kayu.

Renovasi mendadak seperti ini, bersifat darurat. Pertimbangannya menjadi cukup panjang. Rumah yang akan diperbaiki sedang ditempati. Perbaikan dalam kondisi ada penghuni yang tetap tinggal di rumah tersebut. Metoda yang digunakan harus mempertimbangkan keamanan bagi penghuni yang ada.

Mengingat bujet terbatas karena tidak ada penyiapan dana khusus pada saat terjadi patahan kuda-kuda, maka perlu pertimbangan ketepatan mengambil keputusan mengenai material yang akan digunakan. Artinya masih terjangkaunya dana, kecepatan pengerjaan, keamanan pada saat dilakukan panggantian rangka atap, umur material baru (keawetan).

Pertama: pastikan kondisi konstruksi atap saat ini, untuk mendapatkan data sampai seberapa jauh konstruksi atap lama masih dapat dipertahankan. Jika masih bisa dipertahankan konstruksi lama, dimana sebagaian besar kayu masih cukup kokoh maka dapat dilakukan menambah beberapa kayu yang sudash tidak baik dengan kayu baru sebagai penguat, seperti pemasangan kayu gapit.

Jika sebagian besar kayu sudah keropok dan harus diganti dengan kayu baru, maka kemungkinan akan lebih baik dan murah mengganti konstruksi atap kayu menjadi konstruksi atap baja ringan.

Bila keputusan pada tahap pertama sudah diambil, maka langkah kedua dapat dikerjakan. Merencanakan metoda atau cara dari alternatif pertama yaitu penambahan kayu gapit atau alternatif kedua penggantian rangka atap.

Penambahan dua kayu baru dengan menjempit kanan dan kiri kayu lama selanjutnya diikat menggunakan besi dan dibaut pada kedua kayu baru tersebut. Sehingga beban kayu lama diambil alih oleh kayu baru yang menempel tersebut.

Jika mengganti dengan konstruksi baja ringan sebagai alternatif kedua, kontraktor baja ringan akan menghitung harga konstruksi baja ringan tersebut. Tentunya sesuai dengan kebutuhan, dengan memperhatikan kualitas baja ringan, luas rumah, dan bentuk rumah. Para kontraktor baja ringan tidak terlalu lama menghitung, nilai dapat langsung diketahui.

Langkah ketiga adalah pekerjaan bongkaran. Risiko pekerjaan ini, terjadi kerusakan pada plafon dan keamanan bagi penghuni, sehingga membutuhan kehati-hatian. Pekerjaan bongkaran tidak terlalu lama, sekitar 2 hari untuk luas rumah sekitar 150 m2.

Dana untuk beberapa pekerjaan belum termasuk dalam harga yang ditawarkan oleh kontraktor baja ringan, seperti pekerjaan bongkaran, risiko dan perbaikan plafon bila terjadi kerusakan, pembuatan pembatas antara zona untuk penghuni dan zona perbaikan.

Langkah keempat adalah install baja ringan dilakukan dengan cepat, dengan lebih dahulu menutup bidang atap menggunakan penutup selebar bidang atap, agar material dan barang yang berada di bawah ruang atap terhindar dari hujan dan menghindarkan dari kerusakan.

Penutup rangka atap dapat menggunakan penutup yang lama atau ganti dengan yang baru. Banyak material penutup atap yang beredar dipasaran, dimana memiliki berat material cukup ringan. Beratnya penutup atap mempengaruhi konstruksi baja ringan yang akan dipasang. Semakin berat penutup atapnya maka akan semakin rapat konstuksi baja ringannya, harganya pun berbeda.

Courtesy : property.okezone.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...