Monday, January 30, 2012

Mendandani Ruang Belajar si Kecil

RUANG belajar yang terlihat indah dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada anak. Jika ruang belajarnya nyaman, buah hati Anda akan lebih bersemangat dalam belajar.

Menciptakan ruang belajar yang nyaman buat si kecil memang gampang-gampang susah. Karena itu, mendesain ruang belajar untuk anak tidak bisa seperti menata ruang kerja orang dewasa. Untuk membuat ruang belajar yang nyaman, banyak hal harus dipertimbangkan, seperti luas ruangannya, material, pemilihan perabot atau furnitur, hingga pemilihan warna.

Idealnya ruang belajar anak bisa menjadi tempat yang menyenangkan dan menambah kreativitas. Untuk menciptakan ruang belajar yang menyenangkan,
space yang dibutuhkan tidak perlu terlalu luas.Yang terpenting, ruangan itu bisa memenuhi semua kebutuhan si buah hati yang cenderung tertarik dengan warna dan aneka ornamen bentuk. Alangkah baik jika Anda menyediakan meja yang lapang dan dihiasi beragam gambar yang ekspresif.





Menurut arsitek Rizky Artando, idealnya ruang belajar anak berukuran 2,5 x 2,5 meter per anak. Jika dalam satu rumah terdapat beberapa anak, apalagi yang masih kecil, maka ruangan yang dibutuhkan biasanya lebih luas. Sebab, ruang belajar yang ideal membutuhkan tempat untuk menggali kreativitas.

“Untuk anak yang lebih besar atau beranjak dewasa, biasanya membutuhkan luas ruangan yang ideal untuk meletakkan meja dan kursi belajar serta adanya rak penyimpan barang,” kata dia.

Selain ukuran ruang belajar, hal yang perlu Anda perhatikan adalah keamanan dan kenyamanannya. Untuk anak yang masih kecil, ada baiknya Anda menghindari penggunaan furnitur yang memiliki sisi atau sudut lancip atau tajam. Hindari pula furnitur yang bisa menggores dan membahayakan gerak anak. “Anak-anak umumnya cenderung aktif ketika ada di dalam suatu ruangan. Apalagi aktivitas belajar biasanya diselingi dengan aktivitas motorik, seperti berlarian,” imbuh Rizky.

Buah hati Anda lazimnya juga ingin memiliki dunia sendiri dan hanya dirinya yang menikmati.
Solusi yang paling pas untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan menyediakan ruang berkreasi. Sebagai contoh, Anda bisa memanfaatkan ruang khusus di balik dinding. Cara yang lebih praktis, Anda juga boleh memanfaatkan tenda domeyang dapat diletakkan di sudut kamar.

Satu lagi yang harus dilengkapi saat menata ruang belajar anak, yakni furnitur yang sesuai untuk belajar berupa meja dan kursi belajar. Meja dan kursi merupakan perlengkapan pokok untuk ruang belajar sehingga harus diperhatikan secara detail, mulai lebar sampai dengan bentuk meja yang hendak Anda gunakan.

Desainer interior Ade Lesmana menuturkan, untuk meja belajar individual, yang bisa dipilih misalnya meja belajar biasa dengan kursi dan rak penyimpan buku serta peralatan belajar lain. Jangan lupa untuk menyesuaikan ketinggian meja dan kursi dengan tinggi anak. Sebab, meja yang terlalu tinggi akan membuat anak harus naik ke kursi atau mendongak ketika menulis atau membaca.


Kita tahu, sifat anak cenderung aktif dan tidak bisa diam. Jadi, ketika Anda memutuskan membeli meja belajar, ada hal yang harus diperhatikan, seperti keamanan dan keselamatan anak. Untuk itu, sebaiknya pilih meja yang relatif besar, konstruksinya kuat, dan pilih bahan yang tidak mencederai. Begitu pula dengan pemilihan kursinya.Gunakan kursi yang memiliki stabilitas baik sehingga anak akan semakin nyaman beraktivitas di meja belajarnya.

Bukan hanya perlengkapan utama yang harus diperhatikan, elemen lainnya pun wajib diperhitungkan. Intinya, jangan sampai muncul kesan monoton di ruang belajar anak karena itu bisa membuat dia merasa jenuh dan selalu mengantuk saat diajak belajar. Akan lebih baik jika Anda menghias dinding ruang belajar si kecil menggunakan wallpaper, wall sticker, atau cukup dengan cat biasa, bergantung selera serta dana yang Anda miliki. Umumnya wallpaper lebih mahal, namun menyajikan lebih banyak motif yang sangat menarik.

Wallpaper yang disarankan untuk ruang belajar anak yaitu yang coraknya sesuai dan terbuat dari bahan yang tidak mudah kotor, misalkan bahan vinyl. Jika ingin berwarna, bisa menggunakan wall sticker,” sebut Ade.

Mungkin Anda bertanya, mana yang lebih baik, apakah menggabungkan ruang belajar anak dengan ruang tidur atau dipisah dengan ruang tidur? Umumnya ruang belajar membutuhkan kursi dan meja sendiri untuk kegiatan belajar. Jadi, tidak masalah jika Anda ingin memisahkan ruang belajar anak dengan ruangan lain. Dengan begitu, si buah hati bisa lebih fokus dalam kegiatan belajarnya.

Hanya, menurut Ade, jika ruang belajar anak ingin disatukan dengan kamar, yang perlu diperhatikan adalah menata agar kamar memiliki zona yang jelas sebagai ruang istirahat sekaligus belajar.

Untuk membedakannya,bisa ditandai dengan rak buku. Selain itu, perhatikan juga warna yang ingin digunakan. Untuk ruang belajar, pilihlah warna terang dan kuat karena bisa merangsang kreativitas anak. Contohnya merah, oranye, biru, dan hijau. Warna terang bisa diaplikasikan sebagai aksen dinding.

“Kalau memang ruang belajar menyatu dengan kamar tidur, sebaiknya gunakan warna pastel, terutama untuk dinding yang menghadap tempat tidur,” ujar Ade.

Courtesy : lifestyle.okezone.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...