Saturday, January 21, 2012

Menata Ruang Keluarga dengan Gaya Showroom

Tanpa set furnitur, ruang utama tetap nyaman. Kombinasi desain setiap furniturnya menarik untuk dicermati. Ruang pun seakan bak sebuah showroom furnitur.

Kondisi ruang dengan penggunaan furnitur yang berbeda warna/desain mungkin juga terjadi di rumah sebagian besar dari kita. Apakah ini wujud dari sebuah kekeliruan dalam penataan interior? Sepertinya sih tidak! 

Menata Ruang Keluarga dengan Gaya Showroom

Mari kita tengok rumah Dody Widodo, yang seorang desainer interior.
Di rumah Dody ada ruang utama yang memiliki luas sekitar 60m2. Ruang ini berada di tengah bangunan rumah dan menjadi sentral segala kegiatan. Di sini terdapat ruang makan, ruang keluarga, ruang kerja, dan ruang tamu. Kalau diamati, ya antara satu fungsi ruang dengan fungsi lainnya terdapat furnitur-furnitur yang berbeda desain, gaya, dan warna. Dody menyebut penataan itu dengan penataan ala showroom lho .

r.utamashowroom2 
 
Apa sih konsep showroom itu?
Begini kata Dody. Konsep interior rumahnya ini dibuat sesuai dengan karakter bangunan secara keseluruhan. Karena konsep bangunannya adalah sesuatu yang simpel, maka tata interiornya pun dibuat begitu. Uniknya, jika biasanya seorang desainer menata ruang dengan set furnitur yang seragam, Dody justru menata interior ruang utama ini dengan furnitur yang beragam. Furniturnya tidak dalam set furnitur komplit. 

“Saya membeli tak pernah membeli furnitur satu set, biasanya saya pilih, jadi setiap furnitur bisa beda,” ujar Dody seraya menunujukkan koleksi kursi yang berbeda antara kursi makan dan ruang makannya. Perbedaan itu membuat Dody lebih puas mengubah penataan ruangan. Lihat saja, kursi makan dan mejanya saya beli terpisah, begitu pula kabinet tv dan sofanya saya dapatkan dari tempat yang berbeda. Sofa di ruang tv didapat dari rekan yang bertugas di Amerika. Menurutnya, desainnya yang unik membuat ruangan lebih terlihat asyik.

Ingin meniru? Boleh saja. Tipsnya sederhana kok. Desain ruang sebaiknya dibuat sesuai dengan karakter penghuni atau penggunanya. Begitu juga halnya dengan pemilihan desain dan warna furniturnya. Memang sebisa mungkin, hindari mencampuradukkan beragam desain dalam satu ruang. Namun jika fungsi ruangnya sudah berbeda, sah-sah aja sih. Toh ini rumah yang menghuni kita-kita juga?


Foto: iDEA/ Tri Rizeki Darusman
Courtesy : www.ideaonline.co.id/iDEA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...