Pencahayaan alam bersumber dari cahaya matahari atau cahaya langit, dari siang sampai sore hari. Ini adalah upaya hemat energi dan ramah lingkungan, selain itu cahaya matahari yang masuk ke dalam ruang juga membuat ruang menjadi sehat dan tidak lembab.
Untuk memasukkan cahaya alam dengan maksimal, harus diimbangi bula dengan luasan bukaan yang tersedia dan tingkat transparansi bukaan. Semakin lebar dan transparan bukaan, maka akan semakin besar intensitas cahaya alam yang masuk ke dalam ruang.
Kelemahan pencahayaan alam ini bergantung pada kondisi alam, jika pada kondisi terik maka intensitas pencahayaan akan maksimal dan berlebih, sedangkan pada saat mendung atau hujan intensitas cahaya jauh akan turun. Telah dikembangkan perangkat interior pengontrol intensitas cahaya alam yang masuk ke dalam ruang untuk kondisi terik. Dengan perangkat ini, diharapkan tercapai kenyamanan penggunaan.
Beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengontrol besarnya intensitas cahaya matahari ke dalam ruang:
1. Gordyn
Gordyn memiliki fungsi sebagai penutup bukaan (jendela, pintu) dan juga sebagai penyekat antar ruang yang berbahan dasar kain. Dalam mengatur intensitas cahaya alam yang masuk, gordyn berfungsi sebagai filter cahaya dan dapat diatur dengan fleksibel dengan cara dilipat secara vertikal atau disingkap. Kadar tebal-tipis dan warna kain juga akan berpengaruh terhadap besarnya intensitas cahaya alam ketika dalam kondisi ditutup. Semakin tipis dan cerah warnanya, maka semakin besar intensitas cahaya alam yang masuk ke dalam ruang.
2. Vitrase
Seperti halnya gordyn, vitrase memiliki daya filter yang lemah. Hal ini karena bahan vitrage dari kain berongga dan warna putih yang sangat lemah dalam memfilter cahaya masuk
3. Screen
Screen adalah media pemfilter cahaya yang masuk ke dalam ruang. Screen dipasang sesuai luas bukaan (jendela) dengan cara menempelkan frame pada bagian luar bukaan. Selain mengurangi cahaya yang masuk, screen juga menghambat pandangan langsung anatara ruang luar dan ruang dalam.
4. SunshadingSeperti halnya screen, sunshading memiliki fungsi yang sama untuk memfilter cahaya yang masuk ke dalam ruang. Sunshading terdiri dari dua macam berdasarkan perletakannya, yaitu yang diletakkan di dalam ruang maupun di luar ruang. Sunshading dalam ruang dapat diatur kadar bukaan dengan cara dilipat. Sedangkan sunshading di luar ruang lebih berisfat statis dan terpasang secara permanen di luar bukaan. Tujuan penggunaan sunshading adalah untuk menghindari cahaya matahari langsung masuk ke dalam ruang dan memanfaatkan bayangannya saja.
Menggunakan pencahayaan alami untuk hunian mungil:
· Buatlah bukaan jendela kaca dengan luas minimal 1/9 luas dinding
· Berikan ruang cukup antara jendela dan benda-benda lain di luar hunian yang menghalangi cahaya masuk ke dalam ruang dalam, misalnya: tanaman di taman yang berdekatan dengan jendela
· Semakin luas bukaan jendela kaca, maka semakain besar intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruang
· Berikan perangkat pengontrol intensitas untuk mengontrol intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruang
Untuk memasukkan cahaya alam dengan maksimal, harus diimbangi bula dengan luasan bukaan yang tersedia dan tingkat transparansi bukaan. Semakin lebar dan transparan bukaan, maka akan semakin besar intensitas cahaya alam yang masuk ke dalam ruang.
Kelemahan pencahayaan alam ini bergantung pada kondisi alam, jika pada kondisi terik maka intensitas pencahayaan akan maksimal dan berlebih, sedangkan pada saat mendung atau hujan intensitas cahaya jauh akan turun. Telah dikembangkan perangkat interior pengontrol intensitas cahaya alam yang masuk ke dalam ruang untuk kondisi terik. Dengan perangkat ini, diharapkan tercapai kenyamanan penggunaan.
Beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengontrol besarnya intensitas cahaya matahari ke dalam ruang:
1. Gordyn
Gordyn memiliki fungsi sebagai penutup bukaan (jendela, pintu) dan juga sebagai penyekat antar ruang yang berbahan dasar kain. Dalam mengatur intensitas cahaya alam yang masuk, gordyn berfungsi sebagai filter cahaya dan dapat diatur dengan fleksibel dengan cara dilipat secara vertikal atau disingkap. Kadar tebal-tipis dan warna kain juga akan berpengaruh terhadap besarnya intensitas cahaya alam ketika dalam kondisi ditutup. Semakin tipis dan cerah warnanya, maka semakin besar intensitas cahaya alam yang masuk ke dalam ruang.
2. Vitrase
Seperti halnya gordyn, vitrase memiliki daya filter yang lemah. Hal ini karena bahan vitrage dari kain berongga dan warna putih yang sangat lemah dalam memfilter cahaya masuk
3. Screen
Screen adalah media pemfilter cahaya yang masuk ke dalam ruang. Screen dipasang sesuai luas bukaan (jendela) dengan cara menempelkan frame pada bagian luar bukaan. Selain mengurangi cahaya yang masuk, screen juga menghambat pandangan langsung anatara ruang luar dan ruang dalam.
4. SunshadingSeperti halnya screen, sunshading memiliki fungsi yang sama untuk memfilter cahaya yang masuk ke dalam ruang. Sunshading terdiri dari dua macam berdasarkan perletakannya, yaitu yang diletakkan di dalam ruang maupun di luar ruang. Sunshading dalam ruang dapat diatur kadar bukaan dengan cara dilipat. Sedangkan sunshading di luar ruang lebih berisfat statis dan terpasang secara permanen di luar bukaan. Tujuan penggunaan sunshading adalah untuk menghindari cahaya matahari langsung masuk ke dalam ruang dan memanfaatkan bayangannya saja.
Menggunakan pencahayaan alami untuk hunian mungil:
· Buatlah bukaan jendela kaca dengan luas minimal 1/9 luas dinding
· Berikan ruang cukup antara jendela dan benda-benda lain di luar hunian yang menghalangi cahaya masuk ke dalam ruang dalam, misalnya: tanaman di taman yang berdekatan dengan jendela
· Semakin luas bukaan jendela kaca, maka semakain besar intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruang
· Berikan perangkat pengontrol intensitas untuk mengontrol intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruang