Saturday, March 3, 2012

Taman Eksotis Rumah Urban


Selain berfungsi sebagai penyempurna estetika bangunan, taman juga berperan sebagai “kantung” agar bangunan lebih “bernapas”. Konsep ini diterapkan pada sebuah taman di rumah tinggal keluarga Gede Widiade yang berlokasi di kawasan Jakarta Selatan, dengan arsitek Ir. Wiriyatmoko, MT (Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta) dan arsitek lanskap Ir. Yugo Widyaputra.
Taman depan memanfaatkan area terbuka garis sepadan jalan yang menghubungkan batas bangunan dengan pagar. Adapun kolam ikan dan taman dengan dek kayu menempati area terbuka yang memisahkan bangunan semipublik dengan bangunan privat, yang berada di bagian dalam rumah. Dengan formasi seperti ini, hampir semua ruang-ruang di dalam rumah dapat bersinggungan dengan ruang terbuka hijau.
Keseimbangan Skala Bangunan
Adapun taman depan berbentuk huruf L, mengelilingi sisi muka dan sisi samping massa bangunan terdepan. Ruang sempit seluas tiga meter antara pagar dan bangunan dimanfaatkan menjadi taman. Di sini keberagaman pola, jenis tanaman dan tekstur tanaman dipadukan agar menghasilkan komposisi dinamis dan dekoratif.
Teras dan pintu entrance diapit oleh sepasang pohon kamboja Bali yang belum tumbuh maksimal tetapi lekukan batang utamanya merupakan elemen dekoratif yang memberikan sentuhan seni pada welcome area. Di seputar pohon kamboja Bali ditanam beberapa jenis pohon yang memiliki karakter tumbuh saling berbeda. Tanaman yang berdaun hijau terang terlihat kontras diantara latar belakang dinding bangunan yang berlapis batu andesit. Selanjutnya Lantana dan Russelia yang tumbuhnya menjuntai mengisi tepian bak. Tepian pagar yang bersinggungan dengan anak tangga menuju teras, ditutup dengan Tabernaemontana dwarf yang dipangkas rapi sebagai “pagar hidup”.
Menuju ke sisi samping taman komposisi tanaman terlihat padat dan rapat. Jalan setapak yang terbuat dari susunan batu kali utuh, diantara batu setapak, ditutup dengan ground cover seperti Bromelia yang berwarna cokelat dan tumbuh kerdil serta kucai mini (Ophiopogon dwarf) berwarna hijau yang terlihat kontras.
“Oase” di Taman Dalam
Taman yang berada di bagian dalam berupa kolam ikan koi berbentuk persegi yang memisahkan massa bangunan semipublik dengan bangunan privat. Taman dirancang sebagai taman privat untuk keluarga berkumpul. Keberadaan taman dalam ini menjadi “kantung” yang mendorong terjadinya sirkulasi udara dari dalam ke luar.
Berbeda dengan taman depan, taman dalam ini berada pada iklim mikro yang teduh terutama pada pagi hari dan sore hari. Situasi ini disikapi dengan pemilihan jenis-jenis tanaman yang menyukai iklim teduh seperti palem, Dracaena dan kamboja dihadirkan untuk keseimbangan ruang. Kreativitas desainer lanskap semakin tertantang untuk dapat memaksimalkan setiap sudut menjadi fungsional dengan tampilan maksimal. Misalnya dengan mengombinasikan batu-batu alam dan batu fosil dengan tanaman penutup tanah yang tumbuh secara melata sehingga terlihat lebih alami. Corak daun yang unik dikombinasikan dengan elemen hard material lainnya dengan cara sederhana, sehingga setiap sudut dapat terlihat eksotis.

courtesy : www . griya-asri . com
image source : frewaremini . com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...