Memiliki rumah tinggal bergaya modern dan menyatu dengan alam tropis
merupakan impian masyarakat urban masa kini yang mendambakan suasana
indoor-outdoor pada lahan yang terbatas. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk merangkul lingkungan di luar ke dalam rumah hunian.
Harapan Pemilik Rumah
Konsep arsitektur sebuah rumah hunian diolah untuk menciptakan konsep
yang kreatif dan mengekspresikan gaya hidup pemilik rumah. Pada rumah
yang berada di Bandung, Jawa Barat, ini sang arsitek Ronald Pallencacoe
dan Erick Laurentius S dari konsultan Pranala Architect pun berdiskusi
dengan pemilik rumah.
Dalam diskusi awal, pemili rumah merinci kebutuhan ruang yang cukup
banyak, antara lain enam buah kanar tidur, fasilitas pendukung seperti
ruang fitness dan home theater. Disamping itu, pemilik rumah
menginginkan tampak muka hunian yang elegan tetapi tidak mencolok
sekaligus melindungi privasi pemilik rumah.
Permintaan pemilik rumah yang paling penting adalah pengolahan ruang
dalam yang berorientasi ke arah taman belakang yang mendominasi lahan
dengan luas total 2.000 m2.
Desan Arsitektur Rumah Alam
Sebagai langkah pertama, arsitek mengolah lahan yang berbentuk
seperti huruf L atau biasa disebut ngantong dengan cara membagi hunian
menjadi tiga zona. Zona yang dibentuk adalah zona utama untuk ruangan
bersifat publik, zona khusus untuk ruangan bersifat privat, dan zona
pendukung untuk area servis. Sebuah area transisi dari halaman depan
menuju ke ruang dalam hunian dan ke arah taman belakang diolah menjadi
foyer sekaligus galeri pribadi pemilik rumah.
Formasi massa bangunan dirancang menyerupai huruf L dan ditempatkan
di tengah lahan agar area sekitar batas kaveling dapat diolah menjadi
taman samping. Massa bangunan yang posisinya ditarik jauh dari jalan di
muka hunian ini didominiasi komposisi kubus geometris yang lugas dan
diatur saling maju-mundur secara dinamis.
Courtesy : majalahasri.com
Majalah Griya Asri Vol. 13 No. 05, Mei 2012.