Memiliki rumah bergaya modern minimalis lengkap dengan peralatan
mutakhir, serta berlokasi di tepi danau yang asri bisa jadi merupakan
impian semua orang. Terlebih, bagi mereka yang membutuhkan tempat
beristirahat dari kejenuhan sehari-hari.
Namun, sepasang suami-istri asal Amerika Serikat, yang kini tengah
mendekati masa pensiunnya, sudah tidak perlu berangan-angan lagi. Rumah
semacam ini sudah menjadi milik mereka di daerah Leicester, Vermont,
Amerika Serikat.
Rumah kedua milik pasangan paruh baya tersebut berada di atas bekas
lokasi perkemahan musim panas. Rumah itu berdiri di atas lereng yang
cukup curam. Namun, meski memiliki lokasi yang tidak biasa, arsitek
Elizabeth Herrmann telah berhasil "mengakali" kondisi alam dengan
membuat sebuah
"Dari dalam, rumah ini tampak seperti tengah mengambang dan menciptakan suasana yang tenang dan ekspansif," ujar Herrmann.
Konstruksi
rumah panggung merupakan jawaban yang tepat atas masalah utama rumah
tersebut. Selain mampu mengakali curamnya keadaan tanah, dengan
konstruksi ini pemilik rumah dapat memiliki ruang outdoor lebih besar dan tidak "tenggelam" dalam danau.
Rumah
seluas 147 meter persegi ini memiliki pintu masuk di lantai atas.
Sementara itu, ruang keluarga utama justru berada di lantai bawah.
Untuk material rumah, Hermann memilih kayu aras Port Orford yang
terkenal akan ketahanan dan warna hangatnya.
Menurut Herrmann,
pendaran warna rumah yang menyerupai warna madu tampak luar biasa
sepanjang tahun. Rumah akan tetap tampak mempesona meski warna-warna
daun di pohon sekitarnya berubah.
Seperti sudah disebutkan
sebelumnya, rumah peristirahatan ini memiliki peralatan mutakhir,
termasuk perlengkapan memasak yang lengkap dan canggih dalam dapur
berukuran luas. Karena itulah, pasangan pemilik rumah yang terkenal
gemar memasak ini dapat menikmati hari-hari mereka di dalam rumah
pinggir danau ini.
Bukan hanya dapur modern yang ada di sana. "Rasa modern" yang ada di interior rumah pinggir danau ini juga ada pada aksen stainless steel di atas kayu-kayu berwarna muda dan cat putih.
Selain
itu, material yang terkesan "ringan" dan penataan rumah membuat rumah
tersebut secara visual "lebih besar" dari keadaan sebenarnya. Satu
perabotan dan perabotan lainnya memiliki jarak cukup jauh, serta tidak
menumpuk. Hal lainnya, rumah ini juga menjadi nyaman lantaran penuh
dengan cahaya matahari.
"Sinar-sinar alami memberikan petunjuk ke mana harus melangkah," ujar sang arsitek.
Courtesy : properti.kompas.com