Jangan terburu-buru membeli furnitur. Pertimbangkan gaya, kebutuhan dan kondisi ruang. Salah pilih, sesal kemudian, tak berguna
Furnitur merupakan salah satu elemen interior yang memegang peranan penting dalam sebuah rumah. Ibarat manusia, rumah adalah fisik, sementara furnitur merupakan pakaiannya. Antara bangunan dan furnitur saling melengkapi untuk menciptakan keselarasan dan keindahan yang maksimal. Karenanya, gaya furnitur selayaknya disesuaikan dengan gaya arsitektur rumah.
Meski begitu, boleh saja jika kita ingin menggunakan gaya furnitur yang berbeda dengan gaya bangunan. Sepanjang diletakkan pada tempat yang tepat, serta sesuai kebutuhan dan kondisi ruang.
Rumah kecil pun bukan berarti tidak bisa menggunakan gaya klasik. Tentu saja, furniturnya harus dipilih yang berbentuk lebih ramping dengan curve lebih kecil. Agar tidak terkesan terlalu “berat”, hindari warna furnitur klasik yang gelap.
Mengisi ruang dengan furnitur eklektik? mengapa tidak. Misalnya, furnitur neoklasik dikombinasi modern, lalu diberi sentuhan tradisional pada perniknya. Namun hindarilah mencampur lebih dari tiga gaya dalam satu ruang. Karena mencampur berbagai gaya itu ‘tingkatnya’ sudah advanced ”, maka akan lebih baik lagi jika Anda meminta saran dari profesional. Kalau mau bermain “aman”, satu gaya saja untuk satu ruang adalah pilihan yang paling bijaksana.
Kalau rumah Anda terbilang mungil, cobalah “melirik” furnitur yang multifungsi. Mengapa? Karena furnitur seperti ini efisien dari segi tempat dan fungsi. Contoh furnitur seperti ini antara lain sofa bed – siang hari jadi sofa biasa, dan jika diperlukan dapat difungsikan sebagai tempat tidur – atau ranjang yang bagian kolongnya dimanfaatkan untuk laci-laci penyimpan pakaian atau benda lain.
Courtesy : www.ideaonline.co.id