Ruangan berukuran kecil sebetulnya sudah menjadi alat sortir
tersendiri bagi furnitur yang dapat masuk di dalamnya. Apa saja jenis
furnitur dapat dipilih untuk rumah mungil Anda?
Salah satu unsur
interior yang memegang peranan penting dalam memberi "ilusi" lega adalah
furnitur. Karena itu, Anda harus memilih dan menata furnitur dengan
bijak. Dalam rumah mungil, ada baiknya mengutamakan fungsi, dengan
demikian estetika pun akan mengikuti.
Berikut beberapa saran furnitur
yang untuk Anda gunakan dalam rumah mungil:
Bentuk dan gaya simpel
Mungil
mungkin identik dengan simplisitas. Namun, simpel tak berarti "mati".
Saat ini, banyak sekali furnitur simpel yang ekspresif: eksperimental
dalam kesederhanaan. Anda bisa memilih, misalnya furnitur yang minim
ukiran, dengan material kayu yang terkesan mentah (unfinished).
Beberapa
desainer mengganti ukiran dengan memotong beberapa bagian ujung atau
siku furnitur. "Profil" ini sudah cukup meramaikan bentuk furnitur dan
memberikan tekstur tak membosankan, serta ekspresif dalam kaidah
simplisitas.
Ukuran tidak bulky
Hal dimaksud dengan bulky adalah
besar yang cenderung memberi kesan padat dan penuh atau "makan tempat".
Perlu diketahui, bahwa ukuran standar minimal kenyamanan (ergonomis)
sudah cukup, misalnya tempat duduk sofa single ukuran 50cm x 50cm, jika double bisa saja 90cm x 50cm, tidak 100cm x 50cm.
Anda bisa pilih sofa bersandaran tidak tebal, yang dapat disubstitusi oleh bantal. Bisa juga pilih sofa tanpa lengan.
Ukuran
ketinggian pun berpengaruh dalam memberi kesan lega pada ruangan. Dalam
beberapa penataan interior apartemen, terdapat meja-meja yang dibuat
rendah, misal credenza di satu bagian hanya berketinggian 20cm, fungsi penyimpanan bisa dipindahkan pada ambalan; coffee table (meja
di tengah ruang keluarga) berketinggian 40cm dan lain-lainnya.
Ketinggian furnitur ini bisa sangat berpengaruh bila ketinggian plafon
cukup rendah. Sekalipun demikian, jangan sampai memangkas ukuran standar
kenyamanan.
Tak ramai motif dan warna
Sama
halnya dengan keramaian orang di suatu tempat, motif dan warna juga
dapat memberi ilusi penuh pada ruang. Di satu sisi, motif dan warna bisa
menghapus kesan datar desain ruang.
Namun, elemen ini tergantung
pada warna dinding dan lantai. Jika Anda suka merah dan ingin
menggunakan warna ini sebagai warna dominan pada ruang, bisa saja.
Catatannya adalah pilih warna dinding yang bisa menjadi pelengkap atau
yang mampu "mengeluarkan" warna merah furnitur, tak lebih dominan.
Elemen-elemen tersebut tentu harus saling mendukung. Jika satu menjadi fokus, yang lainnya harus "mengalah".
Sementara itu, Anda yang tak suka warna-warna agresif bisa memilih warna-warna netral atau earthern colour, seperti putih, krem, mocca, cokelat
pastel, dan sebagainya. Warna ini ringan dan efeknya memberi kesan
lega. Motif dan warna kontras dapat diposisikan sebagai aksen penyegar.
Agar motif dan warna tak bertabrakan, samakan tone-nya.
Furnitur beroda
Interior
bisa dibilang permainan psikologi, yang memengaruhi pikiran manusia
melalui indera penglihatan dan perasa. Nah, furnitur beroda mungkin
dapat dikategorikan demikian. Karena sifatnya yang movable (dapat dipindahkan), furnitur ini kesannya ringan sehingga orang tak merasa "tertekan" dengan kehadiran furnitur ini.
Furnitur-furnitur
ini juga memudahkan Anda dalam mengatur tata ruang. Alhasi, ruang
mungil Anda bisa berganti suasana kapan pun Anda inginkan.
Furnitur berongga
Seperti
dalam konfigurasi ruang di rumah mungil yang meminimalkan pembatas,
demikian pula furnitur. Karena ketidakpadatannya, furnitur berongga
memberi kesan ringan dan tidak membuat ruangan terasa penuh.
Logikanya,
secara matematis pun, volume benda berongga lebih sedikit mengurangi
volume ruang dibandingkan benda padat utuh. Furnitur berongga bisa dari
anyaman, seperti bambu, rotan, atau eceng gondok, serta dari material
padat seperti kayu yang desainnya tidak tertutup penuh.
Bentuk kompak
Ruang-ruang
terbatas yang dimiliki hunian mungil seringkali mengganggu kelancaran
berjalannya program aktivitas Anda. Jarak ruang kosong yang minim
diakibatkan oleh bentuk furnitur yang tidak sesuai serta fungsinya
boros.
Furnitur lipat dan multifungsi merupakan dua contoh furnitur compact yang
dapat Anda manfaatkan ketika menata interior hunian mungil. Selain
praktis, furnitur ini dapat membantu Anda menghemat ruang yang
dibutuhkan.
Furnitur tanam
Furnitur tanam (built-in) biasanya bersifat custom-made. Berbeda dengan furnitur loose atau
lepas yang bisa didapatkan di toko retail, furnitur tanam tak bisa
berpindah tempat. Furnitur ini dapat menjadi area simpan dan pajang.
Dengan begitu, Anda dapat menghemat pemakaian ruang berlebih. Ruangan
pun tampak lebih luas, karena barang-barang tertata dengan rapi dalam
furnitur tanam tersebut.
Sofa L Shape B
Ukuran
sofa yang tak sesuai dapat membuat ruangan terasa sempit, penuh dan
sesak. Anda bisa menggunakan sofa sudut berbentuk "L" dalam ruang duduk.
Sofa ini cenderung memaksimalkan fungsi pojokan ruang yang biasanya
kosong melompong. Tak hanya memuat lebih banyak pengguna, sofa jenis ini
juga dapat menjangkau sudut-sudut ruangan sehingga lebih hemat tempat. (Swasti Triana Chrisnawati)
courtesy: properti.kompas.com / tabloidrumah.com