Jika rumah sudah berbatasan dengan area tetangga, sementara kebutuhan ruang meningkat, ada baiknya Anda memanfaatkan ruang atap atau loteng sebagai ruang tambahan. Ternyata, loteng bisa dimanfaatkan menjadi lebih berguna, seperti kamar tidur ekstra, ruang belajar, ruang kerja, ruang penyimpanan, bahkan tempat ibadah.
Namun, menurut Teguh Prihanto dalam bukunya "Kreatif Menata Hunian Mungil", terbitan Kawan Pustaka, sebelum membangun sebuah ruang di bawah loteng ada baiknya dipastikan ketinggiannya dengan atap rumah tidak terlalu sempit. Minimal ketinggiannya bagi orang dewasa bisa berdiri nyaman dan aman untuk anak-anak serta anggota keluarga yang lain.
Di atap loteng, plafon yang sempit membuat jarak injak lantai menjadi pendek.
Ada beberapa hal disarankan Teguh jika Anda tertarik memanfaatkan ruang loteng. Simak berikut ini:
- Pertimbangkan akses masuk ke area ini. Jika tangga atau ketinggian pintu sudah ada, langkah selanjutnya adalah membuat jalan keluar masuk menentukan posisi tangga.
- Anda juga harus memperhatikan kekuatan bangunan, terutama bagaimanakah daya dukung penyangga atau kekuatan pondasi rumah. Hal ini mengingat masih ada ruangan di bawahnya.
- Jika hendak dijadikan ruang penyimpanan atau kamar, pastikan ruangan dapat menampung beban berat dari setiap benda yang ingin disimpan.
- Tentukan pula maksimal tinggi plafon dari ruang loteng karena berpengaruh pada fungsi yang akan digunakan. Karena berada tepat di bawah atap, ruangan ini cenderung panas di siang hari.
- Agar mengurangi suhu yang panas, Anda dapat menyiasatinya dengan pengaliran udara maksimal. Atur sirkulasi udara dengan penghawaan alami atau buatan, seperti lubang angin, exhaust fan, jendela, atau AC.
- Penerangan juga penting di area ini. Anda bisa memakai genting berbahan kaca atau jendela yang menghadap ke atas agar cahaya tetap bisa masuk pada siang hari. Di sini, penggunaan lampu cukup di malam hari saja.
(Sumber: Kreatif Menata Hunian Mungil oleh Teguh Prihanto/Kawan Pustaka)
Courtesy : properti.kompas.com
Namun, menurut Teguh Prihanto dalam bukunya "Kreatif Menata Hunian Mungil", terbitan Kawan Pustaka, sebelum membangun sebuah ruang di bawah loteng ada baiknya dipastikan ketinggiannya dengan atap rumah tidak terlalu sempit. Minimal ketinggiannya bagi orang dewasa bisa berdiri nyaman dan aman untuk anak-anak serta anggota keluarga yang lain.
Di atap loteng, plafon yang sempit membuat jarak injak lantai menjadi pendek.
Ada beberapa hal disarankan Teguh jika Anda tertarik memanfaatkan ruang loteng. Simak berikut ini:
- Pertimbangkan akses masuk ke area ini. Jika tangga atau ketinggian pintu sudah ada, langkah selanjutnya adalah membuat jalan keluar masuk menentukan posisi tangga.
- Anda juga harus memperhatikan kekuatan bangunan, terutama bagaimanakah daya dukung penyangga atau kekuatan pondasi rumah. Hal ini mengingat masih ada ruangan di bawahnya.
- Jika hendak dijadikan ruang penyimpanan atau kamar, pastikan ruangan dapat menampung beban berat dari setiap benda yang ingin disimpan.
- Tentukan pula maksimal tinggi plafon dari ruang loteng karena berpengaruh pada fungsi yang akan digunakan. Karena berada tepat di bawah atap, ruangan ini cenderung panas di siang hari.
- Agar mengurangi suhu yang panas, Anda dapat menyiasatinya dengan pengaliran udara maksimal. Atur sirkulasi udara dengan penghawaan alami atau buatan, seperti lubang angin, exhaust fan, jendela, atau AC.
- Penerangan juga penting di area ini. Anda bisa memakai genting berbahan kaca atau jendela yang menghadap ke atas agar cahaya tetap bisa masuk pada siang hari. Di sini, penggunaan lampu cukup di malam hari saja.
(Sumber: Kreatif Menata Hunian Mungil oleh Teguh Prihanto/Kawan Pustaka)
Courtesy : properti.kompas.com